PLN Enjiniring Siap Mendukung Suksesnya RUPTL 2025 2034 Melalui Konsolidasi Penyusunan KKP Proyek Strategis Nasional

Senin, 21 Juli 2025 | 15:57:30 WIB
PLN Enjiniring Siap Mendukung Suksesnya RUPTL 2025 2034 Melalui Konsolidasi Penyusunan KKP Proyek Strategis Nasional

Jakarta – Dalam mendukung suksesnya implementasi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN Enjiniring memperkuat perannya sebagai eksekutor dalam tahap awal proyek ketenagalistrikan. Melalui forum konsolidasi lintas unit PLN, PLN Enjiniring berkolaborasi dalam penyusunan Kerangka Kerja Proyek (KKP) untuk memastikan seluruh proyek strategis nasional dapat direncanakan dan dijalankan secara cepat, terstruktur, dan berkelanjutan.

Langkah ini menjadi bukti komitmen PLN Enjiniring sebagai mitra utama PLN dalam mengawal agenda pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 76% dari total tambahan kapasitas 69,5 gigawatt (GW) dalam RUPTL terbaru. Dengan pendekatan terintegrasi dan akurasi teknis yang tinggi, PLN Enjiniring siap mempercepat realisasi proyek mulai dari meja perencanaan hingga tahap konstruksi di lapangan.

Dalam kesempatan mengunjungi kantor PLN Enjiniring, pada Senin (21/7), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, menegaskan pentingnya peran PLN Enjiniring dalam mendukung keberhasilan RUPTL.
“PLN Enjiniring adalah mitra strategis PLN yang memainkan peran penting sejak tahap awal perencanaan proyek. Dengan kemampuan teknis dan pengalaman yang dimiliki, PLN Enjiniring menjadi pilar utama dalam memastikan RUPTL berjalan sesuai target dan memberikan dampak nyata bagi ketahanan energi nasional,” ujar Edwin.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, menyampaikan kesiapan penuh timnya dalam mendukung eksekusi proyek secara presisi dan terukur.
“Kami memastikan seluruh sumber daya PLN Enjiniring bekerja secara sinergis, cepat, dan akurat. Penyusunan KKP menjadi fondasi penting untuk memastikan setiap proyek dapat dieksekusi tepat waktu, efisien, dan selaras dengan arah transisi energi nasional,” ungkapnya.

Konsolidasi ini juga menjadi bagian dari langkah konkret PLN Enjiniring dalam mendukung implementasi RUPTL 2025–2034, yang oleh Pemerintah disebut sebagai dokumen paling hijau sepanjang sejarah penyusunan RUPTL. Dalam dokumen tersebut, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW selama 10 tahun ke depan, dengan 76% di antaranya berbasis EBT, meliputi tenaga surya (17,1 GW), air (11,7 GW), panas bumi (5,2 GW), bioenergi (0,9 GW), dan nuklir (0,5 GW), yang akan ditopang sistem penyimpanan energi seperti pumped storage dan battery energy storage system (BESS) sebesar 10,3 GW.

Sebagai bagian dari transformasi energi nasional, PLN Enjiniring memainkan peran strategis dalam menyukseskan eksekusi RUPTL 2025–2034. Langkah ini sekaligus mendukung upaya Pemerintah mewujudkan transisi energi yang adil dan merata, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan target Net Zero Emissions 2060.

Terkini

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan DIY

Jumat, 19 September 2025 | 13:47:00 WIB

Update Harga Sembako hari ini, 19 September 2025

Jumat, 19 September 2025 | 13:46:55 WIB

Cek Bansos BPNT September 2025, Dana Rp600.000 Cair

Jumat, 19 September 2025 | 13:46:52 WIB

Panduan Daftar BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Migran

Jumat, 19 September 2025 | 13:46:31 WIB

BPJS Kesehatan Buka Lowongan Posisi PATT 2025

Jumat, 19 September 2025 | 13:46:15 WIB