Surat Utang Jadi Pilihan Pendanaan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Jumat, 15 November 2024 | 23:24:02 WIB

JAKARTA - Penerbitan surat utang diproyeksikan menjadi opsi pendanaan utama bagi korporasi hingga akhir 2024, seiring dengan harapan pelonggaran suku bunga.

Namun, ketidakpastian kebijakan di Amerika Serikat (AS) dan prospek pertumbuhan ekonomi domestik menjadi tantangan bagi pasar, Jumat, 15 November 2024.

Ahmad Nasrudin, Fixed Income Analyst PEFINDO, menyebut kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih, Donald Trump, dapat memicu volatilitas pasar dan mendorong investor lebih memilih surat utang dibanding aset berisiko seperti saham.

Penurunan suku bunga oleh The Fed yang diperkirakan terjadi Desember 2024 juga akan menekan yield obligasi, membuat surat utang lebih menarik bagi perusahaan.

Namun, ada risiko dari kompetisi instrumen investasi lain. Bank Indonesia, misalnya, menawarkan yield tinggi untuk SRBI tenor 1 tahun di angka 7,036%, mendekati yield obligasi korporasi AAA.

Selain itu, melemahnya pertumbuhan ekonomi domestik menjadi 4,95% di kuartal III/2024 turut mengurangi minat korporasi untuk menerbitkan surat utang baru.

Meskipun demikian, era suku bunga rendah memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengganti surat utang lama dengan biaya yang lebih murah, menjaga optimisme di pasar pendanaan.

Terkini

Harga Minyak Dunia Terkoreksi Akibat Stok Solar Naik

Jumat, 19 September 2025 | 10:50:19 WIB

PBK Catat Volume Transaksi 8,18 Juta Lot Hingga Juli 2025

Jumat, 19 September 2025 | 10:50:17 WIB

Dolar AS Menguat Lagi Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Jumat, 19 September 2025 | 10:50:15 WIB

Panduan Lengkap Isi Saldo Grab Driver Terbaru 2025

Jumat, 19 September 2025 | 10:50:11 WIB

Pemerintah Perluas Insentif PPh 21 DTP ke Sektor Horeka

Jumat, 19 September 2025 | 10:50:08 WIB