PLN Wujudkan Listrik Hijau di Wilayah 3T Papua, Dorong Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Minggu, 30 Maret 2025 | 02:14:30 WIB
PLN Wujudkan Listrik Hijau di Wilayah 3T Papua, Dorong Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

JAKARTA - PT PLN (Persero) terus berkomitmen dalam menghadirkan listrik di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Tanah Papua. Dengan kondisi geografis yang menantang, PLN menghadirkan inovasi dan terobosan baru demi memastikan masyarakat Papua mendapatkan akses listrik yang stabil dan berkelanjutan.

Listrik bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi aktivitas rumah tangga, industri, transportasi, komunikasi, hingga sektor kesehatan dan pendidikan. Ketersediaan listrik yang andal berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial serta pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Tantangan Melistriki Tanah Papua

Papua memiliki kondisi topografi yang sangat kompleks, menjadikan proses elektrifikasi sebagai tantangan besar. Namun, PLN tidak tinggal diam dan terus berupaya dengan inovasi agar listrik bisa hadir di setiap pelosok.

“Butuh perjuangan dan inovasi. Karena tidak hanya sekadar menghadirkan listrik, tapi juga bagaimana untuk keberlanjutannya,” ujar Manager Unit Pelaksanaan Proyek Ketenagalistrikan Provinsi Papua Selatan, Deskiniel.

Ia menuturkan bahwa PLN membutuhkan strategi khusus dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Papua. Medan yang berat dan kondisi geografis yang sulit memerlukan pendekatan inovatif agar listrik dapat menjangkau masyarakat di daerah terpencil.

Pada 2018, Deskiniel dan lima rekannya ditugaskan untuk melistriki Desa Suw Damban, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Perjalanan menuju desa tersebut tidaklah mudah. Mereka harus menggunakan pesawat perintis caravan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki naik turun gunung selama sembilan jam.

“Ketika kami tiba, masyarakat menyambut dengan hangat. Mereka belum pernah menerima kunjungan dari orang luar sebelumnya,” kenangnya.

Dari hasil survei, tim PLN menemukan bahwa wilayah tersebut bisa mendapatkan listrik dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH). Proses pembangunan PLTPH membutuhkan waktu satu bulan dan melibatkan pemerintah serta masyarakat setempat.

“PLTPH ini hanya memiliki daya 1.000 Watt untuk melistriki 22 rumah sehingga satu rumah hanya bisa memasang satu lampu saja,” jelas Deskiniel.

Dari pengalaman ini, PLN menyadari bahwa pendekatan konvensional tidak cukup untuk melistriki seluruh Tanah Papua. Jika menggunakan cara biasa, elektrifikasi Papua bisa memakan waktu puluhan tahun dengan biaya investasi mencapai Rp200 juta per pelanggan.

Inovasi SuperSUN, Solusi Listrik Hijau di 3T

Untuk mengatasi tantangan ini, PLN menghadirkan inovasi SuperSUN, yaitu pembangkit listrik tenaga surya mikro yang dilengkapi dengan baterai. Dengan biaya yang lebih terjangkau dan pemasangan yang lebih mudah, SuperSUN menjadi solusi yang tepat untuk melistriki desa-desa terpencil di Papua.

Pada Desember 2024, PLN berhasil melistriki 49 rumah di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, berkat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pusat. Proyek ini melibatkan masyarakat setempat dalam pemasangan dan pemeliharaannya, memastikan keberlanjutan sistem kelistrikan.

SuperSUN menjadi langkah maju dalam mendorong energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, PLN juga telah membangun berbagai pembangkit energi terbarukan lainnya di Tanah Papua, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Berdasarkan data hingga Maret 2025, PLN telah menghadirkan listrik kepada 893.007 pelanggan di Tanah Papua. Dengan kapasitas pasokan daya sebesar 495,8 MW, kebutuhan listrik seluruh pelanggan di Papua saat ini mencapai 338,6 MW.

Hingga 2024, bauran energi baru terbarukan (EBT) di Papua baru mencapai 3,18 persen. Beberapa pembangkit EBT yang telah dibangun di antaranya:

-PLTA Orya Genyem di Kabupaten Jayapura

-PLTMH Walesi dan Sinagma di Kabupaten Jayawijaya

-PLTMH Werba di Kabupaten Fakfak

-PLTMH Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak

-123 PLTS serta puluhan unit SuperSUN di wilayah 3T Papua

Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua

Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen), Kurniawan Patma, menegaskan bahwa hadirnya listrik di Papua tidak hanya memberikan akses energi, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Langkah PLN menghadirkan listrik di wilayah 3T Papua bukan sekadar inovasi teknis, tetapi sebuah lompatan strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi yang berkeadilan,” ujarnya.

Akses listrik yang stabil memungkinkan masyarakat meningkatkan produktivitas, membuka peluang usaha baru, memperkuat layanan pendidikan dan kesehatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Banyak desa di Papua yang selama ini mengandalkan cara tradisional, kini memiliki peluang untuk masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital dan industri kecil. Keberadaan listrik ini harus diikuti dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah.

“Hadirnya listrik tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menurunkan angka buta huruf serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan keluarga,” jelasnya.

PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan listrik hijau yang berkelanjutan di seluruh Tanah Papua. Dengan berbagai inovasi seperti SuperSUN, PLN membuktikan bahwa tantangan geografis bukan halangan untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kini, harapan menuju Papua yang mandiri, maju, dan sejahtera semakin terang dengan hadirnya listrik di setiap pelosok negeri.

Terkini