Krisis Elpiji 3 Kg di Kotaagung Timur Harga Melonjak Jelang Idulfitri, Warga Menjerit

Minggu, 30 Maret 2025 | 02:05:37 WIB
Krisis Elpiji 3 Kg di Kotaagung Timur Harga Melonjak Jelang Idulfitri, Warga Menjerit

JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, warga Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung, menghadapi kelangkaan gas elpiji 3 kg yang semakin parah. Gas bersubsidi yang menjadi kebutuhan utama masyarakat ini sulit ditemukan di pasaran, sementara harga jualnya melonjak drastis, mencapai Rp40 ribu per tabung.

Kelangkaan ini diduga bukan hanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Lebaran, tetapi juga adanya indikasi permainan distribusi oleh oknum tertentu demi keuntungan pribadi. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk gas elpiji 3 kg hanya sekitar Rp20 ribu.

Harga Melonjak Tajam, Warga Kesulitan Mendapatkan Elpiji

MN (40), warga Pekon Menggala, mengungkapkan bahwa kelangkaan elpiji bukanlah hal baru. Menurutnya, hampir setiap menjelang Idulfitri, gas elpiji 3 kg selalu mengalami kelangkaan, memaksa warga membelinya dengan harga yang jauh lebih tinggi.

“Sekarang di pasaran ada yang jual Rp27 ribu, Rp30 ribu, bahkan sampai Rp40 ribu. Kami tidak punya pilihan selain membeli,” ujarnya.

Hal serupa dialami SD (50), warga lainnya, yang mengaku sudah berhari-hari mencari gas elpiji ke berbagai tempat namun tetap tidak mendapatkannya.

“Saya sudah keliling ke luar pekon, tetap kosong. Akhirnya terpaksa beli di pengecer dengan harga Rp40 ribu per tabung. Ini sangat memberatkan kami yang ekonomi pas-pasan,” keluhnya.

Dugaan Permainan Distribusi, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Masyarakat mempertanyakan penyebab utama kelangkaan ini. Mereka mencurigai adanya praktik penimbunan atau distribusi yang tidak sesuai oleh pihak tertentu. Pasalnya, jika pasokan dari pemerintah berjalan normal, seharusnya masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gas elpiji.

“Kami menduga ada oknum yang menahan pasokan demi keuntungan pribadi. Jika ini dibiarkan, maka harga gas bisa semakin tidak terkendali, dan warga kecil akan terus menjadi korban,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga mendesak pemerintah daerah serta aparat terkait untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka meminta adanya pengawasan ketat terhadap distribusi elpiji 3 kg dan tindakan tegas terhadap spekulan yang mempermainkan harga. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan harga elpiji bisa terus naik hingga Idulfitri, semakin membebani masyarakat yang sudah kesulitan ekonomi.

Pemerintah Diharapkan Segera Bertindak

Krisis elpiji 3 kg ini bukan hanya terjadi di Kotaagung Timur, tetapi juga di berbagai wilayah lain di Indonesia menjelang Lebaran. Oleh karena itu, masyarakat berharap pemerintah pusat dan daerah segera mengambil langkah konkret, termasuk menambah pasokan, memperketat distribusi, dan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melakukan kecurangan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait penyelesaian masalah ini. Namun, warga berharap ada tindakan nyata sebelum harga elpiji semakin melambung dan menambah beban hidup mereka.

Terkini