Dirut Jasa Marga: Strategi Antisipatif Jadi Kunci Bisnis Jalan Tol Hadapi Gejolak Ekonomi

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:04:46 WIB
Foto: PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jakarta, 21 Agustus 2025 - Di tengah gejolak ekonomi dunia, bisnis jalan tol mendapat sorotan besar. Para ahli menilai, agar tetap kokoh, industri ini harus mengandalkan pembiayaan jangka panjang, SDM yang adaptif, dan pemanfaatan teknologi terbaru.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa pengelolaan usaha jalan tol dituntut responsif terhadap perubahan situasi ekonomi. “Bisnis jalan tol adalah bisnis jangka panjang. Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, kami dituntut bukan hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga menyiapkan strategi antisipatif agar jalan tol tetap menjadi tulang punggung konektivitas nasional,” ujarnya.

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Ni Komang Rasminiati, menyebut forum diskusi jalan tol menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dan pelaku usaha. Ia menilai pemahaman menyeluruh, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian jalan tol, sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur.

Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian, menambahkan bahwa ketahanan bisnis jalan tol tidak hanya bertumpu pada sisi investasi, tetapi juga kualitas SDM yang adaptif dan berkompeten. “Tanpa SDM yang andal, sulit bagi kita menghadapi gejolak ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan infrastruktur,” tegasnya.

Dari aspek pembiayaan, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, menekankan pentingnya instrumen pendanaan jangka panjang untuk memperkuat kelayakan investasi.

Sementara itu, Anggota BPJT, Sony Sulaksono Wibowo, menyoroti perlunya kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan agar mampu mendorong daya saing nasional.

Faktor teknologi juga disebut sangat krusial. Shandy Maulana Haris, Direktur Teknologi Informasi PT Jasamarga Tollroad Operator, mengungkapkan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) kini diterapkan untuk membaca pola lalu lintas, memprediksi hambatan, serta mempercepat pengambilan keputusan. “Teknologi ini memperkuat sistem prediksi lalu lintas sekaligus meningkatkan respons layanan bagi pengguna jalan,” katanya.

Secara keseluruhan, para pemangku kepentingan sepakat bahwa kombinasi strategi investasi adaptif, dukungan kebijakan, kualitas SDM unggul, dan inovasi teknologi menjadi kunci ketahanan bisnis jalan tol di tengah tantangan ekonomi global.

Terkini