PTPP Raih Kontrak Baru Rp15,28 Triliun Tahun 2025

Kamis, 18 September 2025 | 12:05:08 WIB
PTPP Raih Kontrak Baru Rp15,28 Triliun Tahun 2025

JAKARTA - Nilai kontrak baru tercatat mencapai Rp 15,28 triliun, naik 29,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Perolehan ini diumumkan dalam Public Expose Live 2025 secara daring pada Rabu, 17 September 2025. 

Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Strategi “Back to Core” untuk Pertumbuhan Konstruksi

Novel menjelaskan, PTPP menerapkan strategi “back to core” pada 2025. Langkah ini menekankan fokus pada kompetensi inti sebagai perusahaan jasa konstruksi dengan kualitas, inovasi, dan teknologi Building Information Modelling (BIM).

“Kami akan tetap konsisten pada back to core business, sembari mengelola portofolio melalui divestasi serta restrukturisasi anak usaha guna menurunkan leverage,” kata Novel. Perusahaan juga mengoptimalkan bisnis pendukung yang sejalan dengan kegiatan inti, menjaga efektivitas dan keamanan proyek.

PTPP menegaskan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di setiap lini kegiatan. Konsep lean construction diterapkan untuk meningkatkan efektivitas sekaligus menjunjung tinggi aspek safety di lapangan.

Strategi ini menjadi fondasi penting untuk menjaga daya saing perusahaan di industri konstruksi nasional. Selain itu, pengelolaan portofolio melalui divestasi dan restrukturisasi anak usaha diharapkan menurunkan leverage perusahaan.

Novel menambahkan, penguatan entitas asosiasi turut dilakukan untuk memastikan pemilihan portofolio lebih prudent. Manajemen risiko yang solid menjadi landasan penting dalam menjalankan strategi perusahaan.

Komposisi dan Segmen Kontrak Baru

Hingga Agustus 2025, nilai kontrak baru PTPP mencapai Rp 15,28 triliun, didominasi proyek BUMN sebesar 51,2 persen. Proyek dari pihak swasta berkontribusi 31 persen, sementara pemerintah 17,8 persen.

Dari sisi segmentasi, proyek pertambangan memberikan kontribusi terbesar sebesar 19 persen. Disusul sektor gedung 17,81 persen, power plant 17,56 persen, jalan dan jembatan 15,81 persen, serta pelabuhan 15,26 persen.

Proyek lain meliputi minyak dan gas 5,39 persen, irigasi 4,63 persen, bendungan 1,78 persen, bandara 1,40 persen, dan industri 0,85 persen. Beberapa proyek besar yang berhasil diraih antara lain PLTGU Batam-1 senilai Rp 2,68 triliun dan New Priok East Access Phase II senilai Rp 2,33 triliun.

Selain itu, ITACHA 2 Haul Road mencapai nilai kontrak Rp 1,93 triliun, sementara Kataraja Toll Road Phase 2 senilai Rp 1,35 triliun. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan PTPP menjaga keseimbangan antara proyek besar dan portofolio bisnis lainnya.

Komitmen pada Kinerja dan Stakeholder

Novel menegaskan seluruh langkah strategis PTPP dilakukan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Selain itu, manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar menjadi prioritas dalam setiap proyek.

Public Expose Live 2025 dihadiri jajaran direksi antara lain Direktur Keuangan Agus Purbianto, Direktur Strategi Korporasi dan HCM I Gede Upeksa Negara, Direktur Manajemen Risiko dan Legal Tommy Wiranata Anwar, serta Direktur Operasi Bidang Gedung Yuyus Juarsa.

Dalam paparan, direksi menekankan pentingnya penguatan teknologi dan inovasi. Hal ini selaras dengan visi PTPP untuk menjadi pelopor jasa konstruksi dengan kualitas terbaik.

Optimasi divestasi dan restrukturisasi anak usaha menjadi strategi kunci menurunkan leverage. Langkah ini memastikan perusahaan tetap sehat secara finansial sambil mempertahankan fokus pada core business.

Selain itu, PTPP terus menekankan penerapan ESG dan lean construction di lapangan. Pendekatan ini diharapkan meningkatkan efisiensi proyek, keselamatan kerja, dan keberlanjutan lingkungan.

Fondasi Bisnis untuk Tahun-tahun Mendatang

Perolehan kontrak baru yang mencapai Rp 15,28 triliun hingga Agustus 2025 menjadi bukti solidnya strategi PTPP. Kenaikan sebesar Rp 3,49 triliun dibandingkan Juli 2025 menegaskan momentum pertumbuhan perseroan.

Perusahaan menunjukkan kemampuan mengelola portofolio proyek secara efektif, menjaga kesehatan keuangan, dan tetap fokus pada inovasi. Segmentasi proyek yang beragam memberikan stabilitas dan meminimalkan risiko ketergantungan pada satu sektor.

Dengan strategi terintegrasi ini, PTPP memastikan keberlanjutan bisnis dan daya saing jangka panjang. Selain itu, manajemen risiko yang prudent dan inovasi teknologi menjadi fondasi kuat untuk menghadapi tantangan industri konstruksi.

Kombinasi proyek besar, fokus pada core business, dan penerapan lean construction menjadi faktor utama keberhasilan PTPP. Seluruh pencapaian ini sekaligus mengukuhkan posisi PTPP sebagai pelopor jasa konstruksi nasional yang profesional dan inovatif.

Terkini

Ini Daftar Suku Bunga KPR CIMB Niaga 2025

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:25 WIB

Discounted Cash Flow Adalah: Fungsi, Rumus & Contohnya

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB

21 Ide Usaha Sampingan di Rumah, Bisa Untung Banyak!

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB