JAKARTA - Di tengah pesatnya perkembangan industri teknologi, Telkomsel menunjukkan komitmennya untuk memastikan perempuan memiliki ruang yang sama dalam berkontribusi. Perusahaan telekomunikasi ini menekankan bahwa kapabilitas dan kompetensi adalah ukuran utama, bukan gender, dalam menempatkan talenta di berbagai posisi.
Langkah ini menjadi sinyal penting bagi dunia digital di Indonesia, bahwa perempuan bukan hanya penonton, melainkan aktor utama yang berperan dalam mendorong transformasi. Baik di level internal perusahaan maupun melalui program pemberdayaan masyarakat, kontribusi perempuan kini semakin terlihat nyata.
Kesempatan Setara di Internal Telkomsel
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menegaskan bahwa perusahaan tidak membedakan karyawan berdasarkan jenis kelamin. Menurutnya, meski masih ada stigma di masyarakat yang menganggap teknologi sebagai dunia laki-laki, Telkomsel justru melihat keahlian dan kompetensi sebagai tolok ukur utama.
“Di Telkomsel, kami tidak membedakan laki-laki atau perempuan, meski masih ada stigma di sebagian masyarakat yang menganggap teknologi adalah industrinya laki-laki, yang kami lihat adalah kapabilitas dan keahlian,” ungkap Fahmi di Jakarta, Kamis (18/09/2025).
Ia menambahkan, kini banyak posisi strategis di Telkomsel, termasuk di divisi teknologi, yang diisi oleh perempuan. Fakta ini menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi bagian integral dalam operasional perusahaan.
“Telkomsel sangat terbuka untuk kesetaraan gender, kami tidak membedakan gender, itu sudah kami lakukan, pemimpin internal kami juga banyak diisi oleh perempuan,” lanjutnya.
Dominasi Perempuan dalam Program Digital
Keterlibatan perempuan juga tercermin dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan Telkomsel. Salah satunya adalah Digital Creative Entrepreneurs (DCE), program pelatihan digital yang dirancang untuk mendukung UMKM. Menariknya, lebih dari 80 persen peserta program ini adalah perempuan.
Menurut Fahmi, hal tersebut menjadi bukti bahwa ketika akses teknologi dibuka secara luas dan inklusif, perempuan tidak hanya bisa beradaptasi, tetapi juga mampu mengambil peran penting dalam ekosistem digital.
“Kehadiran perempuan dalam jumlah besar di pelatihan tersebut menunjukkan bahwa ketika akses teknologi dibuka secara inklusif, perempuan tidak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga mengambil peran signifikan dalam transformasi digital,” ujarnya.
Kolaborasi untuk Literasi Digital
Selain program internal, Telkomsel juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas literasi digital di kalangan perempuan. Hadi Sucipto, Manager CSR Education & Public Community Development Telkomsel, menuturkan bahwa perusahaan pernah bekerja sama dengan Yayasan Dian Sastrowardoyo guna meningkatkan literasi digital perempuan di wilayah Indonesia Timur.
Tak hanya itu, Telkomsel juga bermitra dengan yayasan lain untuk mendukung pendidikan informal bagi anak-anak dari komunitas pemulung. Inisiatif ini turut melibatkan perempuan dewasa yang mengikuti pendidikan kejar paket, menunjukkan bahwa pemberdayaan teknologi dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
“Kami ingin setiap individu, tanpa melihat latar belakang atau gender, punya peluang yang sama untuk tumbuh di dunia digital,” tegas Hadi.
Visi Ekosistem Inklusif dan Berkelanjutan
Telkomsel menempatkan kesetaraan gender sebagai bagian dari visi besar dalam membentuk ekosistem teknologi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Perusahaan berharap perempuan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga penggerak utama di dalamnya.
Langkah ini diyakini penting untuk menciptakan keseimbangan dalam industri digital yang masih sering didominasi laki-laki. Dengan semakin banyaknya perempuan yang mengisi posisi strategis maupun berperan di lini UMKM, transformasi digital di Indonesia diharapkan berjalan lebih merata.
Tabel: Peran Perempuan di Ekosistem Telkomsel
Aspek | Kontribusi Perempuan |
---|---|
Posisi Strategis di Telkomsel | Banyak diisi perempuan, termasuk di divisi teknologi |
Program UMKM (DCE) | 80% peserta perempuan, menunjukkan dominasi dalam pelatihan digital |
Literasi Digital | Kolaborasi dengan yayasan untuk perempuan di Indonesia Timur dan komunitas pemulung |
Visi Perusahaan | Ekosistem adil, inklusif, berkelanjutan dengan perempuan sebagai penggerak utama |
Tabel tersebut menggambarkan bahwa peran perempuan di Telkomsel bukan sekadar formalitas, melainkan nyata dan terukur.
Masa Depan Perempuan dalam Dunia Digital
Dengan semakin terbukanya akses terhadap teknologi dan kesempatan karier yang setara, perempuan berpeluang besar untuk memimpin inovasi digital di masa depan. Keberadaan mereka di posisi penting akan memberikan perspektif berbeda dalam pengambilan keputusan, sekaligus memperkaya dinamika industri.
Bagi Telkomsel, mendukung perempuan berarti mendukung percepatan transformasi digital nasional. Dengan keterlibatan aktif di level internal maupun eksternal, perempuan bukan lagi sekadar bagian kecil dari perjalanan teknologi, melainkan motor penggeraknya.