Brantas Abipraya Bangun Hunian Layak bagi Korban Erupsi Gunung Ruang

Jumat, 10 Oktober 2025 | 11:01:42 WIB
Brantas Abipraya Bangun Hunian Layak bagi Korban Erupsi Gunung Ruang

JAKARTA – Upaya pemulihan pascabencana terus dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) melalui keterlibatannya dalam pembangunan hunian relokasi bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. 

Proyek ini menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap kehidupan warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam tersebut. Melalui pembangunan infrastruktur penunjang di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Brantas Abipraya berperan aktif menciptakan lingkungan baru yang aman, sehat, dan layak huni. 

Langkah ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah membangun kehidupan baru bagi para penyintas.

Infrastruktur Relokasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Dian Sovana, menegaskan bahwa proyek relokasi ini adalah bentuk nyata perhatian perusahaan terhadap masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang. “Pembangunan ini kami hadirkan sebagai bentuk kepedulian Brantas Abipraya terhadap masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang. Kami ingin memastikan bahwa para penyintas dapat tinggal di lingkungan yang aman, sehat, dan layak huni,” ujarnya pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Fokus utama proyek ini tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat. Brantas Abipraya memastikan bahwa setiap fasilitas yang dibangun mampu menunjang aktivitas dan kesejahteraan warga secara berkelanjutan.

Lingkup pekerjaan mencakup pembangunan sistem pengolahan air minum berkapasitas 10 liter per detik, infrastruktur kawasan permukiman, serta sarana dan prasarana sekolah. Semua fasilitas tersebut dihadirkan secara terintegrasi agar masyarakat yang direlokasi dapat beradaptasi dengan lebih cepat dan nyaman di lingkungan baru.

Selain itu, fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, balai warga, puskesmas pembantu, dan taman bermain anak turut dibangun untuk mendukung kehidupan sosial warga. Setiap elemen infrastruktur dirancang sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi geografis wilayah, agar hunian baru benar-benar layak untuk ditinggali dalam jangka panjang.

Komitmen Pembangunan Pascabencana

Brantas Abipraya memandang proyek ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Melalui pembangunan infrastruktur yang terencana, perusahaan berupaya menghadirkan solusi nyata dalam pemulihan pascabencana di Indonesia.

Dian Sovana menegaskan, peran perusahaan tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, tetapi juga dalam memastikan kesejahteraan sosial masyarakat. “Dengan dukungan yang komprehensif, pembangunan infrastruktur guna mendukung hunian relokasi ini ditujukan untuk dapat menjadi tempat yang aman, layak, dan nyaman bagi korban erupsi Gunung Ruang agar dapat segera memulai kehidupan baru,” ujarnya.

Pembangunan ini juga menjadi bagian dari upaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para penyintas. Dengan lingkungan yang lebih tertata, masyarakat dapat kembali beraktivitas dan membangun kehidupan secara produktif tanpa harus khawatir terhadap risiko bencana serupa.

Komitmen Brantas Abipraya dalam proyek ini menunjukkan bahwa perusahaan BUMN tersebut bukan hanya berperan sebagai kontraktor konstruksi, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, perusahaan terus memperluas kontribusinya untuk kepentingan kemanusiaan.

Hunian Layak untuk Eks Pejuang Timor-Timur

Tak hanya fokus pada pemulihan wilayah terdampak bencana, Brantas Abipraya juga berperan aktif dalam penyediaan rumah khusus bagi masyarakat yang membutuhkan. Sebelumnya, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan 324 unit rumah khusus (rusus) bagi eks pejuang Timor-Timur di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Seluruh unit rumah tersebut kini telah resmi ditempati dan dibangun menggunakan teknologi tahan gempa. Teknologi ini memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuni, terutama di wilayah dengan potensi aktivitas seismik yang cukup tinggi.

Serah terima kunci dilakukan secara simbolis oleh Kementerian Pekerjaan Umum bersama pemerintah daerah setempat. Dari total 2.100 rumah khusus yang dibangun, sebanyak 727 unit dikerjakan oleh Brantas Abipraya, dengan 130 unit di antaranya berada di Desa Oebola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan rusus ini merupakan langkah positif Brantas Abipraya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Kupang. Dari total 2.100 rusus, sebanyak 727 unit dibangun oleh Brantas Abipraya,” ungkapnya pada Minggu, 21 September 2025.

Dian juga menegaskan bahwa rumah-rumah tersebut dirancang menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 dengan luas kavling 150 meter persegi. “Masyarakat tak perlu khawatir akan megathrust, karena rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi rumah tahan gempa,” jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan akan rumah layak huni merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hunian yang aman dan sehat diyakini dapat mendukung produktivitas masyarakat dan memperkuat stabilitas sosial di tingkat lokal.

Dukungan dan Kualitas yang Diakui

Proyek pembangunan rumah bagi eks pejuang Timor-Timur ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Kupang menilai bahwa kualitas bangunan yang diselesaikan oleh Brantas Abipraya telah memenuhi standar kelayakan.

Dalam kunjungan resmi ke lokasi, Bupati Kupang, Yosef Lede, menegaskan bahwa rumah-rumah tersebut sudah layak huni. “Kami melihat langsung kondisi rumah yang dibangun. Kualitasnya sudah bagus dan layak untuk dihuni,” ujarnya.

Sementara itu, Project Manager PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Mai Irvan Evir, yang juga terlibat dalam pembangunan proyek serupa di wilayah tersebut, menyatakan bahwa kualitas dan pemeliharaan bangunan akan terus dijaga selama masa garansi satu tahun. “ADHI selalu berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik, termasuk dalam pemeliharaan,” katanya.

Melalui berbagai proyek tersebut, Brantas Abipraya terus menunjukkan konsistensinya dalam berkontribusi bagi pembangunan sosial dan kemanusiaan di Indonesia. Dari membantu penyintas erupsi Gunung Ruang hingga menyediakan rumah layak bagi eks pejuang Timor-Timur, perusahaan membuktikan bahwa perannya melampaui sekadar bisnis konstruksi.

Dengan semangat kepedulian dan tanggung jawab sosial, Brantas Abipraya berkomitmen untuk menjadi mitra pembangunan bangsa. Melalui langkah-langkah nyata di lapangan, perusahaan terus menghadirkan karya yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi semua.

Terkini