Pipa Gas WNTS–Pemping Jadi Langkah Strategis PLN EPI Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Jumat, 10 Oktober 2025 | 11:01:50 WIB
Pipa Gas WNTS–Pemping Jadi Langkah Strategis PLN EPI Perkuat Ketahanan Energi Nasional

JAKARTA - Langkah besar kembali diambil PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam memperkuat infrastruktur energi nasional. Pada Senin, 6 Oktober 2025, PLN EPI menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan PT Timas Suplindo untuk proyek Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) pembangunan pipa gas West Natuna Transportation System (WNTS) menuju Pulau Pemping, Batam.

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting bagi PLN EPI dalam memastikan keandalan pasokan gas bumi bagi sistem kelistrikan nasional, khususnya di kawasan Batam dan wilayah sekitarnya. Proyek tersebut juga menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi energi bersih berbasis gas bumi serta memperkuat fondasi ketahanan energi nasional.

Proyek Strategis Hubungkan Sumber Gas Natuna ke Pasar Domestik

Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Erma Melina Sarahwati, menjelaskan bahwa proyek pembangunan pipa gas dari WNTS ke Pulau Pemping merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperluas jaringan infrastruktur gas bumi di Tanah Air. Ia menegaskan pentingnya proyek ini sebagai penghubung vital antara sumber energi di Natuna dan pasar domestik.

“Pipa gas ini akan menjadi jembatan penting yang menghubungkan sumber gas dari Natuna ke pasar domestik. Ini proyek strategis yang akan menopang ketahanan energi nasional,” ujar Erma di Jakarta.

Erma menambahkan, proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur pasokan energi, tetapi juga berperan dalam memperkuat posisi gas bumi sebagai tulang punggung energi transisi nasional. Dengan peningkatan permintaan listrik dan kebutuhan energi bersih di wilayah Batam, kehadiran proyek ini dinilai sangat krusial.

Kompleksitas Tinggi, Keselamatan dan Efisiensi Jadi Fokus Utama

Proyek pembangunan pipa gas WNTS–Pemping memiliki tingkat kompleksitas tinggi karena mencakup pekerjaan teknik, pengadaan, konstruksi, dan instalasi yang melibatkan area laut (offshore) dan darat (onshore). Tantangan geografis serta integrasi dengan infrastruktur migas yang sudah ada membuat proyek ini menuntut perencanaan matang dan pelaksanaan yang presisi.

“Proyek ini melibatkan risiko tinggi karena lintas laut dan darat. Kami berharap seluruh proses berjalan aman, lancar, sesuai spesifikasi, dan selesai tepat waktu,” kata Erma.

Ia mengapresiasi dedikasi dan profesionalisme PT Timas Suplindo, yang telah konsisten mengikuti seluruh tahapan pengadaan sejak awal hingga penandatanganan kesepakatan. PLN EPI menilai kemitraan dengan perusahaan nasional seperti Timas merupakan bagian penting dari upaya memperkuat kapasitas industri dalam negeri.

Komitmen Timas Suplindo Jalankan Proyek dengan Profesionalisme

Direktur Utama PT Timas Suplindo, Sulianto Entong, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan PLN EPI dalam melibatkan perusahaannya pada proyek strategis nasional ini. Ia menegaskan bahwa Timas Suplindo berkomitmen menjalankan proyek dengan profesional, efisien, dan menjunjung tinggi standar keselamatan kerja.

“Kami berkomitmen menjalankan proyek ini dengan standar keselamatan tertinggi. Seluruh tahapan, mulai dari rekayasa teknik hingga instalasi, akan dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman dan didukung peralatan serta armada instalasi milik sendiri,” ujar Sulianto.

Ia menambahkan, efisiensi waktu dan mutu hasil pekerjaan menjadi prioritas utama agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal dan target kualitas yang diharapkan. Menurutnya, kolaborasi antara Timas dan PLN EPI menjadi contoh sinergi nyata antara pelaku industri nasional dalam menggarap proyek berteknologi tinggi di sektor energi.

Sinergi Nasional dalam Mendukung Transisi Energi

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Migas, Anggawira, turut memberikan pandangan positif atas kerja sama ini. Ia menilai proyek tersebut sebagai wujud nyata sinergi antara BUMN dan perusahaan nasional dalam memperkuat infrastruktur energi Indonesia.

“Kami mengawal langsung proyek ini agar berjalan profesional, transparan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, terutama di Batam,” ujarnya.

Menurut Anggawira, proyek pipa gas WNTS–Pemping sejalan dengan arah kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur energi bersih untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Gas bumi dinilai sebagai sumber energi yang mampu menjembatani kebutuhan transisi energi dari bahan bakar fosil menuju energi baru terbarukan (EBT). Dengan demikian, proyek ini memiliki arti strategis tidak hanya untuk Batam, tetapi juga untuk sistem energi nasional yang lebih andal dan ramah lingkungan.

Dorong Kemandirian Energi dan Efisiensi Operasional

Selain memperkuat infrastruktur energi, pembangunan pipa gas ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional sistem kelistrikan di Batam dan kawasan industri sekitarnya. Ketersediaan pasokan gas bumi domestik akan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan energi impor serta menekan biaya produksi listrik.

PLN EPI menilai proyek ini menjadi langkah penting dalam mencapai kemandirian energi nasional. Dengan memanfaatkan potensi gas dari wilayah Natuna, Indonesia dapat memperkuat cadangan energi dalam negeri sekaligus menjaga stabilitas pasokan listrik di wilayah strategis seperti Batam, yang menjadi pusat aktivitas industri dan perdagangan internasional.

“Melalui proyek ini, kami ingin memastikan bahwa gas bumi dari dalam negeri bisa dimanfaatkan optimal untuk kebutuhan nasional. Ini bagian dari upaya kami menuju sistem energi yang lebih berdaulat dan berkelanjutan,” tutur Erma.

PLN EPI Siap Kawal Transisi Energi Bersih

PLN EPI terus memperluas langkah strategisnya dalam mengamankan pasokan energi primer yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Dengan mengedepankan prinsip green transition, perusahaan berfokus pada pengembangan infrastruktur gas, batu bara ramah lingkungan, dan biomassa sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.

Pembangunan pipa gas WNTS–Pemping menjadi bukti konkret dari komitmen PLN EPI dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat integrasi sistem pasokan gas di Tanah Air, mengurangi ketergantungan impor, dan menciptakan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.

“Gas bumi adalah bagian penting dari perjalanan menuju energi bersih. Dengan proyek ini, PLN EPI menunjukkan bahwa transisi energi bukan hanya wacana, melainkan langkah nyata yang sedang berjalan,” ujar Erma menegaskan.

Sinergi untuk Masa Depan Energi Indonesia

Kolaborasi antara PLN EPI dan PT Timas Suplindo melalui proyek pembangunan pipa gas WNTS–Pemping mencerminkan semangat sinergi nasional dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi Indonesia.

Dengan dukungan teknologi, profesionalisme, dan komitmen terhadap keselamatan kerja, proyek ini diharapkan menjadi contoh sukses kolaborasi antara BUMN dan pelaku usaha nasional dalam mendukung agenda transisi energi bersih.

“Pembangunan infrastruktur energi seperti ini tidak hanya mendukung kebutuhan industri, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan energi Indonesia,” pungkas Erma Melina Sarahwati.

Terkini