Harga Pangan Naik di November 2025, Konsumen Perlu Persiapkan Budget Lebih

Senin, 03 November 2025 | 13:12:47 WIB
Harga Pangan Naik di November 2025, Konsumen Perlu Persiapkan Budget Lebih

JAKARTA - Memasuki awal November 2025, harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia menunjukkan tren naik yang signifikan. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menunjukkan tekanan harga terutama pada cabai, bawang, dan telur ayam ras.

Fenomena ini tentu memengaruhi daya beli masyarakat, khususnya mereka yang bergantung pada bahan pokok harian. Kenaikan harga pangan juga memicu perhatian terhadap pengelolaan anggaran rumah tangga agar tetap stabil.

Cabai dan Bawang Jadi Komoditas Paling Mahal

Cabai rawit merah tercatat mencapai Rp39.300 per kilogram (kg), sedangkan cabai merah besar Rp51.450 per kg. Cabai merah keriting bahkan tembus Rp52.000 per kg, sementara cabai rawit hijau Rp28.900 per kg.

Bawang juga mengalami kenaikan signifikan dengan bawang merah di harga Rp45.250 per kg dan bawang putih Rp39.050 per kg. Lonjakan harga ini membuat menu masakan rumah tangga membutuhkan alokasi anggaran lebih besar dari biasanya.

Telur dan Daging, Sumber Protein yang Semakin Mahal

Telur ayam ras kini dibanderol Rp31.050 per kg, naik cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, daging ayam ras mencapai Rp36.450 per kg, membuat konsumsi protein hewani menjadi beban tambahan bagi rumah tangga.

Daging sapi juga mengalami kenaikan, di mana kualitas I mencapai Rp132.900 per kg dan kualitas II Rp126.750 per kg. Kenaikan harga protein hewani ini mendorong masyarakat mencari alternatif konsumsi, seperti telur, ayam kampung, atau olahan berbasis nabati.

Beras: Harga Stabil tapi Masih Membebani

Beras kualitas bawah I dibanderol Rp14.400 per kg, kualitas bawah II Rp13.800 per kg, dan kualitas medium I Rp16.050 per kg. Beras kualitas medium II dijual Rp15.500 per kg, sementara kualitas super I mencapai Rp16.900 per kg dan super II Rp16.400 per kg.

Meskipun tidak setinggi komoditas cabai dan bawang, harga beras tetap menjadi beban utama rumah tangga. Konsumen tetap harus cermat memilih kualitas beras sesuai kebutuhan agar pengeluaran tidak membengkak.

Minyak Goreng dan Gula: Kebutuhan Pokok yang Tertekan

Minyak goreng curah kini di harga Rp18.800 per liter, sementara minyak goreng kemasan bermerek I Rp23.250 per liter dan bermerek II Rp21.100 per liter. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada biaya memasak sehari-hari, terutama untuk rumah tangga yang sering mengonsumsi gorengan.

Gula pasir juga mengalami tekanan harga, di mana gula pasir kualitas premium Rp20.100 per kg dan gula lokal Rp17.850 per kg. Harga ini membuat masyarakat cenderung membatasi konsumsi makanan dan minuman manis untuk menekan pengeluaran.

Strategi Konsumen Menghadapi Kenaikan Harga Pangan

Kenaikan harga pangan menuntut konsumen lebih bijak dalam belanja kebutuhan sehari-hari. Memilih komoditas lokal, membeli dalam jumlah sesuai kebutuhan, serta memanfaatkan pasar tradisional bisa membantu menekan pengeluaran.

Selain itu, memperhatikan kualitas produk juga penting agar tidak hanya hemat, tetapi tetap sehat dan aman dikonsumsi. Konsumen disarankan membuat daftar belanja dan menghindari pembelian impulsif yang dapat membebani anggaran bulanan.

Peran Pemerintah dan Informasi Harga Pangan

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) tetap memberikan data terkini agar masyarakat dapat memantau harga pangan. Informasi ini membantu konsumen dan pedagang merencanakan strategi pengadaan dan penjualan.

Kebijakan pemerintah untuk stabilisasi harga pangan juga penting agar kenaikan tidak terlalu membebani masyarakat. Langkah-langkah seperti subsidi, pengawasan distribusi, dan penyaluran komoditas pokok menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi.

Konsumsi Cermat, Kunci Menghadapi Lonjakan Harga

Tren kenaikan harga pangan menegaskan pentingnya konsumsi cermat dan perencanaan anggaran. Konsumen yang mampu menyesuaikan pola belanja dan memilih alternatif lebih ekonomis dapat tetap menjaga keseimbangan kebutuhan rumah tangga.

Selain itu, menjaga stok bahan pangan strategis di rumah dengan tepat dapat meminimalisir dampak kenaikan harga. Memanfaatkan produk lokal dan seasonal juga menjadi strategi cerdas menghadapi fluktuasi pasar.

Harga cabai, bawang, telur, minyak goreng, dan daging menjadi komoditas yang paling terpengaruh pada awal November 2025. Konsumen disarankan tetap cermat, memantau harga secara rutin, dan mengatur anggaran agar kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi tanpa membebani keuangan.

Pemantauan harga melalui PIHPS dan belanja cerdas bisa membantu rumah tangga menghadapi tekanan inflasi pangan. Dengan strategi tepat, masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok secara aman, hemat, dan efisien.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:14 WIB