Surabaya - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus bekerja sama dengan 32 bengkel rekanan di Jawa Timur untuk menangani keluhan masyarakat terkait kendaraan yang mengalami brebet atau mogok setelah pengisian bahan bakar. Dari jumlah tersebut, 23 bengkel difokuskan untuk kendaraan roda dua dan 9 bengkel untuk roda empat.
Salah satu bengkel rekanan, PFAS GMP Prapen di kawasan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, mencatat puluhan kendaraan telah diperiksa sejak program ini berjalan. General Manager PFAS GMP Group, Redita Purbasari, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti gangguan mesin.
"Kalau yang periksa di bengkel ini, kurang lebihnya 40 (mobil), cuma tidak semua kendaraan itu bermasalah sebagaimana keluhan awal karena BBM," tutur Redita, Selasa (4/10).
Redita menegaskan bahwa seluruh proses perbaikan kendaraan di bengkel rekanan ditanggung oleh Pertamina melalui mekanisme penggantian biaya.
"Oh ya, di-reimburse. Jadi kita akan tangani dulu. Kemudian kami akan ngeklaimkan ke Pertamina dan itu diganti semuanya. Kita memberikan bukti-bukti bahwa kita betul-betul mengerjakan kendaraan tersebut," imbuhnya.
Pemeriksaan dilakukan secara detail oleh mekanik bengkel, mulai dari penyetelan mesin, pemeriksaan busi, filter, hingga sistem kelistrikan kendaraan.
"Semuanya diperiksa, kelistrikan sampai dengan masalah lain seperti busi dan koil. Kami juga melakukan pengurasan tangka BBM kita bersihkan dan diisi dengan bahan bakar baru," terang Redita.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa penyebab gangguan pada kendaraan beragam, tidak hanya disebabkan oleh bahan bakar, tetapi juga oleh kondisi komponen kendaraan.
Redita menambahkan, beberapa faktor yang memengaruhi antara lain kondisi busi, aki, koil, dan filter yang berkaitan dengan sistem bahan bakar.