Tips Aman Minum Jamu bagi Gen Z, Wadah dan Pemanis Jadi Kunci

Rabu, 26 November 2025 | 11:58:34 WIB
Tips Aman Minum Jamu bagi Gen Z, Wadah dan Pemanis Jadi Kunci

JAKARTA - Minuman jamu kini digandrungi anak muda sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Tren ini tidak hanya soal rasa, tetapi juga tentang menjaga kesehatan tubuh secara alami.

Kesadaran Gen Z terhadap kearifan lokal membuat jamu bukan sekadar minuman tradisional. Banyak dari mereka ingin merasakan khasiat herbal sambil tetap mengikuti gaya hidup modern.

Selain bahan jamu, faktor keamanan juga penting untuk diperhatikan. Wadah penyimpanan yang tepat dapat menjaga kualitas dan manfaat minuman herbal ini.

DR. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal) menekankan bahwa jamu yang disimpan di botol bekas air mineral atau plastik sekali pakai berisiko menimbulkan kontaminasi. Risiko ini meningkat terutama jika jamu masih panas saat dituang ke dalam botol.

Pilih Wadah yang Aman dan Bersih

Wadah penyimpanan yang direkomendasikan adalah botol kaca atau plastik food grade yang tebal. Botol bekas minuman sekali pakai sebaiknya dihindari karena sulit dibersihkan secara menyeluruh.

Wadah yang steril menjaga jamu tetap aman dan khasiatnya terjaga. Penggunaan botol yang salah bisa membuat jamu yang sehat menjadi berisiko bagi tubuh.

Selain itu, perhatikan cara membersihkan wadah sebelum digunakan. Botol yang bersih akan mencegah pertumbuhan bakteri dan kontaminan lain yang bisa mengurangi manfaat jamu.

Sterilisasi bisa dilakukan dengan air panas atau alat khusus untuk memastikan tidak ada bakteri tersisa. Proses ini sederhana tapi berdampak besar pada keamanan jamu.

Batasi Gula dan Pilih Pemanis Sehat

Jamu sebaiknya tidak diberi gula berlebihan agar manfaatnya tetap optimal. Pemanis alami seperti madu, gula aren, gula kelapa, atau stevia lebih direkomendasikan dibanding gula pasir.

Mengontrol gula membuat minuman herbal lebih ramah bagi tubuh, terutama untuk kesehatan metabolisme. Gula berlebihan bisa mengurangi efek positif jamu dan memicu risiko penyakit seperti diabetes.

Penggunaan pemanis alami juga membuat jamu lebih mudah diterima anak muda. Rasa manis tetap ada, tapi lebih sehat dan tetap menjaga khasiat herbal.

Pilih Penjual Jamu yang Terpercaya

Selain wadah dan pemanis, kualitas jamu juga tergantung pada kebersihan pedagang. Pastikan jamu dijual di tempat higienis, warnanya alami, dan tidak mengandung pewarna buatan.

Jamu yang dijual di lingkungan bersih lebih aman dikonsumsi dan tetap menjaga kandungan nutrisinya. Hal ini penting untuk anak muda yang ingin memanfaatkan jamu sebagai minuman kesehatan rutin.

Perhatikan juga cara pedagang menyimpan jamu. Suhu penyimpanan dan kebersihan peralatan memengaruhi kualitas jamu hingga sampai di tangan konsumen.

Manfaat Jamu Populer untuk Kesehatan

Beberapa jenis jamu populer di kalangan Gen Z memiliki khasiat yang berbeda. Beras kencur membantu meredakan pegal-pegal ringan, melegakan batuk, menenangkan tubuh, dan menjadi alternatif minuman manis yang lebih sehat.

Kunyit asam memberikan efek menyegarkan dan baik untuk pencernaan. Pada perempuan, jamu ini membantu meredakan nyeri menjelang menstruasi, tapi pria tetap bisa mengonsumsinya karena manfaat utama tidak terkait hormon.

Jamu pahitan berbahan sambiloto atau brotowali kini viral di media sosial. Khasiatnya antara lain memperbaiki pencernaan, mengurangi gatal kulit, meningkatkan imunitas, menormalkan gula darah, dan memperbaiki selera makan.

Cabai puyang, dengan bahan dasar cabai jawa dan lempuyang, cocok bagi mereka yang pegal-pegalnya sudah terasa berat. Jamu ini lebih kuat dibanding beras kencur dan efektif meredakan nyeri otot.

Dengan meningkatnya minat anak muda terhadap jamu, penting memastikan konsumsi yang aman. Wadah yang tepat, pemanis sehat, dan pedagang bersih akan memaksimalkan manfaat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

Terkini