JAKARTA - Pengakuan internasional terhadap kuliner Indonesia kembali menguat ketika sate kelinci masuk dalam daftar hidangan daging buruan terbaik di dunia versi Taste Atlas. Posisi tersebut semakin menegaskan bahwa kekayaan rasa Nusantara mampu bersaing dengan berbagai hidangan klasik dari berbagai belahan dunia.
Dalam pemeringkatan yang dirilis pada awal Desember 2025, sate kelinci ditempatkan sebagai salah satu hidangan yang dianggap memiliki keunikan tersendiri. Penilaian ini menunjukkan bahwa masakan tradisional yang berasal dari dataran tinggi Indonesia mampu menembus perhatian kuliner global.
Taste Atlas dikenal sebagai ensiklopedia makanan yang mengulas berbagai hidangan dari seluruh dunia. Peringkat yang diberikan dibuat berdasarkan evaluasi dari para pengguna asli yang diakui kredibilitasnya oleh sistem.
Pengakuan yang diberikan terhadap sate kelinci bukan hanya menyoroti kualitas rasa, tetapi juga memperlihatkan bahwa makanan tradisional Indonesia kian diakui. Kehadiran sate kelinci dalam daftar ini turut memperkuat keberagaman olahan daging buruan dalam lanskap kuliner dunia.
Mekanisme Penilaian Taste Atlas yang Ketat Menempatkan Hidangan Indonesia di Peringkat Bergengsi
Dalam proses penilaiannya, Taste Atlas menggunakan serangkaian mekanisme untuk memverifikasi kualitas nilai yang masuk. Sistem ini mampu membedakan antara pengguna asli dengan bot atau penilaian bernada nasionalis berlebihan.
Dari total 1.085 penilaian yang masuk pada kategori kuliner daging buruan, terdapat 805 penilaian yang dinilai sah oleh sistem. Penilaian yang lolos verifikasi tersebut kemudian menjadi dasar untuk menentukan peringkat akhir.
Taste Atlas memberikan penghargaan lebih pada ulasan dari pengguna yang diidentifikasi memiliki pengetahuan kuliner yang kuat. Pendekatan tersebut memastikan bahwa hasil akhir pemeringkatan tidak hanya populer, tetapi juga memiliki nilai objektif.
Masuknya sate kelinci dalam daftar ini menjadi bukti bahwa rasanya mampu memikat penikmat kuliner internasional. Cita rasa khas yang dimiliki sate kelinci menjadi faktor penyebab hidangan ini mendapat peringkat tinggi.
Daftar Lengkap 10 Hidangan Daging Buruan Terbaik Dunia Versi Taste Atlas
Dalam daftar hidangan daging buruan terbaik dunia, sate kelinci menduduki posisi ketujuh. Posisi ini menempatkannya di tengah-tengah deretan hidangan klasik dunia yang sudah lama dikenal dalam tradisi kuliner berbagai negara.
Berikut daftar 10 hidangan daging buruan terbaik menurut Taste Atlas. Tiap hidangan mencerminkan kekayaan tradisi memasak dari berbagai budaya yang mengandalkan daging hasil buruan sebagai sumber protein.
1. Pappardelle al cinghiale (Italia)
Hidangan pasta ini berasal dari Tuscany dan menggunakan daging babi hutan sebagai bahan utama ragu. Rasa yang dihasilkan jauh lebih intens karena daging dimasak dalam saus tomat dan anggur merah.
Daging babi hutan direbus perlahan hingga empuk, menghasilkan cita rasa kaya dengan karakter khas pedesaan Tuscany. Hidangan ini biasanya disajikan dengan peterseli cincang dan keju parmigiano.
2. Pappardelle alla lepre (Italia)
Variasi pasta ini menggunakan daging kelinci yang dimasak dalam kaldu dengan rasa kaya rempah aromatik. Proses perendamannya menggunakan anggur, cuka, dan rempah sebelum daging dimasak perlahan bersama sayuran.
Kombinasi daun salam, tomat, dan kaldu membuat hidangan ini memiliki rasa mendalam. Teknik memasak tradisionalnya membuat pappardelle alla lepre menjadi hidangan klasik dari Tuscany.
3. Salmi di cervo (Italia)
Hidangan ini berasal dari lembah Valtellina dan terkenal karena menggunakan daging rusa sebagai bahan utama. Proses memasaknya melibatkan rendaman anggur merah dan rempah-rempah untuk menghasilkan cita rasa kaya.
Beberapa variasi menambahkan tepung, darah babi, tomat, dan jamur sebagai penguat rasa. Perpaduan bahan tersebut menciptakan hidangan dengan aroma kuat dan tekstur lembut.
4. Bison burger (Amerika Serikat)
Burger ini menggunakan daging bison Amerika Utara yang lebih rendah lemak tetapi lebih mahal dibandingkan daging sapi biasa. Patty-nya disajikan di dalam roti lembut dengan topping seperti bawang, tomat, dan keju cheddar.
Daging bison memiliki rasa yang sedikit manis dan tekstur lebih lembut. Variasi burger ini dianggap lebih sehat karena kandungan kolesterolnya lebih rendah.
5. Kouneli stifado (Yunani)
Hidangan ini berupa semur kelinci yang ditumis hingga kecokelatan lalu dimasak bersama bawang, tomat, dan anggur merah. Kaldu kelinci atau ayam digunakan sebagai dasar kuahnya.
Kouneli stifado biasanya dinikmati hangat dan ditaburi lada hitam segar. Hidangan ini sering disajikan bersama roti renyah dan segelas anggur khas Yunani.
6. Hirschgulasch (Jerman)
Jenis goulash tradisional ini menggunakan daging rusa sebagai bahan utama. Daging dimasak perlahan bersama bawang, bawang putih, sayuran, dan rempah.
Hasil akhirnya adalah semur kental dengan rasa kuat yang menggambarkan masakan pedesaan Jerman. Hidangan ini sering dinikmati pada musim dingin.
7. Sate kelinci (Indonesia)
Sate kelinci dibuat dari potongan daging kelinci yang ditusuk dan dipanggang di atas bara. Hidangan ini populer di daerah pegunungan seperti Lembang, Tawangmangu, dan kawasan sekitar Gunung Merapi.
Sate kelinci biasanya disajikan dengan saus kedelai gurih atau saus kacang pedas. Tekstur dagingnya yang lembut membuatnya menjadi kesukaan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
8. Cinghiale in umido (Italia)
Sup khas Tuscany ini menggunakan daging babi hutan bersama campuran wortel, seledri, tomat, dan anggur merah. Bumbunya diperkaya dengan daun salam, cabai merah, dan buah juniper.
Cinghiale in umido dikenal karena aroma rempahnya yang kuat dan teksturnya yang lembut. Hidangan ini telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Italia selama berabad-abad.
9. Fenkata (Malta)
Hidangan nasional Malta ini menggunakan kelinci sebagai bahan utama yang direndam dalam anggur lalu dimasak bersama rempah dan sayuran. Proses memasaknya dilakukan perlahan hingga daging benar-benar empuk dan meresap.
Fenkata biasanya disajikan dengan spaghetti atau kentang. Zaitun dan kaper sering ditambahkan untuk memperkaya rasa hidangan.
10. Coniglio alla ligure (Italia)
Hidangan ini berupa kelinci panggang khas Liguria yang dipadukan dengan zaitun dan kacang pinus. Rasa yang dihasilkan merupakan perpaduan manis, gurih, dan harum rempah.
Coniglio alla ligure biasanya disajikan bersama kentang panggang. Kombinasi rasa yang harmonis membuatnya populer untuk makan malam keluarga.
Pengakuan Kuliner Tradisional Indonesia Menjadi Kebanggaan Tersendiri
Masuknya sate kelinci dalam daftar internasional ini menjadi bukti bahwa kuliner lokal mampu bersaing secara global. Pengakuan seperti ini penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Popularitas sate kelinci juga menunjukkan bahwa hidangan sederhana dapat memiliki nilai tinggi di mata internasional. Keunikan rasa dan teknik memasaknya menjadi daya tarik utama bagi penikmat kuliner dunia.
Dengan semakin banyaknya kuliner Indonesia yang diakui dunia, peluang promosi wisata pun terbuka lebar. Kehadiran sate kelinci dalam daftar ini adalah kebanggaan sekaligus motivasi untuk mempertahankan tradisi kuliner lokal.