JAKARTA - Upaya konsisten PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dalam memperkuat tata kelola dan praktik bisnis berkelanjutan kembali menunjukkan hasil yang signifikan pada 2025. Perusahaan tersebut berhasil meraih Gold Rank ASRRAT untuk kelima kalinya secara beruntun, menegaskan kualitas pelaporan keberlanjutan yang telah menjadi fondasi operasionalnya.
Pengakuan ini menandai keberhasilan IIF dalam menjaga standar tinggi pada aspek keuangan berkelanjutan dan kontribusi pembangunan infrastruktur nasional. Prestasi tersebut juga menjadi bukti bahwa IIF terus meningkatkan kualitas informasi mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihasilkan dari setiap aktivitas bisnisnya.
Dalam penyelenggaraan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR), IIF kembali menempati posisi teratas. Pencapaian ini disampaikan secara resmi melalui pernyataan Direktur Utama dan CEO IIF, Rizki Pribadi Hasan, di Jakarta pada Senin.
Rizki menegaskan bahwa perolehan tersebut bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk validasi terhadap komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan. Menurutnya, langkah-langkah yang ditempuh IIF telah membantu perusahaan memberikan manfaat yang mencakup dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Ia menjelaskan bahwa IIF mendapatkan pengakuan itu berkat publikasi Laporan Keberlanjutan 2024 dan SDG Compass yang menjadi rujukan utama dalam menyampaikan kinerja keberlanjutan perusahaan. Dua dokumen ini dinilai berhasil menampilkan strategi jangka panjang, efektivitas tata kelola, serta implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan yang terukur.
Rizki menyampaikan bahwa pihaknya telah menerapkan pendekatan keberlanjutan secara menyeluruh dalam kegiatan operasional. Hal itu mencakup penetapan prioritas dampak serta evaluasi menyeluruh terhadap risiko dan manfaat sosial-lingkungan dari portofolio pembiayaan.
Kontribusi Infrastruktur dan Pencapaian Berbasis Dampak
Sejak menjalankan fokus pada pembiayaan infrastuktur berkelanjutan, IIF telah menorehkan sejumlah pencapaian yang berdampak langsung pada masyarakat. Perusahaan telah berperan dalam penyediaan akses air minum yang aman bagi 1,39 juta rumah tangga di berbagai wilayah.
Kontribusi tersebut juga meluas pada penyediaan energi bersih yang menjangkau 693.900 rumah tangga dengan kapasitas mencapai 699,9 MW. Upaya ini menjadi bagian penting dari dukungan IIF terhadap transisi energi yang menjadi agenda nasional.
Selain itu, perusahaan turut memperkuat layanan kesehatan melalui dukungan pembiayaan untuk 1.051 tempat tidur rumah sakit. Fasilitas tersebut dapat memungkinkan hingga 351.000 perawatan pasien setiap tahun dan membantu meningkatkan kapasitas layanan kesehatan di berbagai daerah.
IIF juga terlibat dalam pembangunan infrastruktur transportasi strategis yang berdampak pada konektivitas nasional. Perusahaan telah membiayai pengembangan jalan tol sepanjang 427 kilometer serta jalur kereta sepanjang 13,32 kilometer.
Tidak hanya itu, dukungan perusahaan juga mencakup pembiayaan tujuh bandara dan dua pelabuhan yang memiliki fungsi penting dalam mendorong mobilitas dan aktivitas ekonomi. Aset-aset ini memperkuat jaringan logistik nasional yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Rizki menambahkan bahwa keberhasilan portofolio pembiayaan IIF merupakan bagian dari strategi yang terarah dan komprehensif. Setiap proyek dibiayai melalui penilaian ketat yang memperhatikan kesesuaian terhadap standar keberlanjutan.
Kemitraan strategis dengan berbagai lembaga turut membantu memperkuat efektivitas tata kelola dalam proses pembiayaan. Salah satu kolaborasi penting adalah kerja sama dengan Carbon Trust yang berfokus pada penilaian emisi karbon.
Melalui kemitraan tersebut, IIF mengadopsi metodologi penghitungan emisi berdasarkan GHG Protocol sebagai acuan utama. Pendekatan ini memungkinkan setiap proyek pembiayaan selaras dengan target transisi energi dan komitmen global untuk menurunkan emisi.
Penguatan Kerangka Keberlanjutan Perusahaan
Penerapan prinsip keberlanjutan oleh IIF bukan hanya menjadi bagian dari strategi komunikasi, tetapi tercermin dalam praktik operasional yang terukur. Laporan Keberlanjutan 2024 yang menjadi basis penilaian mencerminkan detail implementasi kebijakan berbasis ESG.
Rizki menegaskan bahwa kerangka keberlanjutan IIF dirancang untuk memastikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Penguatan tata kelola yang dilakukan perusahaan juga menjadi bagian dari komitmen untuk menciptakan industri pembiayaan berkelanjutan yang lebih akuntabel.
IIF terus memperluas pendekatan berbasis dampak terhadap seluruh lini pembiayaan yang dijalankan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengukur sejauh mana proyek memberikan manfaat sosial dan lingkungan secara langsung.
Pendekatan tersebut mencakup penilaian risiko dan dampak yang mengikuti standar internasional. Tujuannya adalah memastikan setiap pembiayaan sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan membuat kontribusi terhadap pencapaian SDGs.
IIF juga terus memperkuat transparansi laporan melalui penyusunan dokumen yang mudah dipahami. Melalui penyajian data terstruktur, perusahaan berupaya memastikan seluruh pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang akurat mengenai dampak operasi.
Rizki menambahkan bahwa keberlanjutan bukan hanya menjadi tren global, tetapi kebutuhan dasar bagi perusahaan pembiayaan. Dengan demikian, IIF menempatkan prinsip tersebut sebagai fokus utama dalam setiap keputusan strategisnya.
Pengakuan Regional atas Komitmen Berkelanjutan
Penghargaan Gold Rank ASRRAT yang diterima IIF menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam memaksimalkan standar pelaporan keberlanjutan. Pencapaian lima kali berturut-turut menjadi indikator kuat bahwa perusahaan tidak hanya memenuhi standar minimum, tetapi terus berusaha meningkatkan praktiknya.
Pengakuan ini juga memperkuat posisi IIF sebagai lembaga pembiayaan yang berperan penting dalam pengembangan infrastruktur nasional. Dengan prestasi tersebut, IIF diyakini dapat menjaga momentum dalam menjalankan misinya menciptakan dampak pembangunan yang lebih luas.
Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat integrasi keberlanjutan dalam seluruh tahapan pembiayaan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proyek-proyek yang didukung IIF tetap relevan dengan agenda pembangunan hijau Indonesia.
Dengan fokus tersebut, IIF berharap dapat memberikan kontribusi jangka panjang bagi transformasi ekonomi nasional. Penghargaan yang diterima menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas praktik keberlanjutan perusahaan.