Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 Bisa Tembus Lebih dari 5,4 Persen

Senin, 01 Desember 2025 | 13:18:19 WIB
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 Bisa Tembus Lebih dari 5,4 Persen

JAKARTA - Pemerintah menyatakan optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 bisa melampaui 5,4 persen. Keyakinan ini muncul seiring stabilitas makro yang terjaga dan tekanan global yang mulai mereda setelah beberapa tahun penuh gejolak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan perekonomian Indonesia tetap bertahan di tengah berbagai krisis internasional. “Pemerintahan sudah berjalan satu tahun, dan alhamdulillah perekonomian masih dalam situasi yang baik-baik saja,” ujarnya di Jakarta.

Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai 5 persen selama tujuh tahun terakhir. Artinya, Indonesia tumbuh 35 persen di tengah ketidakpastian global dan berbagai krisis, termasuk perang tarif.

Indikator makro menunjukkan optimisme yang kuat. Kepercayaan konsumen membaik, PMI manufaktur bertahan di zona ekspansif, dan pasar keuangan menguat.

Nilai tukar rupiah serta inflasi berada dalam batas aman. Hal ini menjadi modal penting untuk menghadapi tahun ekonomi berikutnya.

Realisasi Investasi dan Arah Diplomasi Ekonomi

Realisasi investasi sepanjang 2025 menembus lebih dari Rp1.400 triliun. Target pemerintah hingga akhir tahun adalah Rp1.900 triliun, sehingga potensi pertumbuhan ekonomi tetap besar.

Airlangga menekankan berbagai tekanan global sepanjang tahun sudah diantisipasi. Headwind berat, termasuk pandemi COVID-19 dan perang tarif, sudah dilampaui, sehingga outlook 2026 lebih optimistis.

Di sisi diplomasi ekonomi, pemerintah mendorong implementasi kesepakatan tarif 19 persen dengan Amerika Serikat. Selain itu, proses aksesi ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) juga dipercepat.

Ruang partisipasi Indonesia dalam BRICS+ diperluas, sementara langkah menuju keanggotaan penuh OECD terus dijalankan. Semua upaya ini bertujuan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global.

Transformasi Digital dan Reformasi Struktural

Transformasi digital menjadi prioritas utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan. Proses ini berjalan melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement, memperluas transaksi mata uang lokal, dan memperkuat interoperabilitas QRIS lintas negara.

Di sisi domestik, percepatan reformasi struktural kembali dipacu. Deregulasi dan penyederhanaan perizinan dilakukan agar proses bisnis lebih cepat dan efisien.

Mekanisme service level agreement diterapkan untuk memberikan kepastian proses perizinan. Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah diperkuat untuk menyelesaikan hambatan antar-kementerian.

Reformasi struktural dan transformasi digital diharapkan meningkatkan daya saing nasional. Langkah ini juga memperkuat iklim investasi dan mendorong pertumbuhan sektor produktif.

Energi Hijau dan Koordinasi Sektor

Sektor energi menjadi fokus utama dalam strategi pertumbuhan jangka panjang. Pemerintah mengembangkan ekosistem energi hijau melalui Green Super Grid, Carbon Capture and Storage, serta perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis desa.

Diskusi dengan CEO dan pelaku usaha menunjukkan kebutuhan penguatan pasar keuangan, percepatan deregulasi, serta kepastian hukum. Airlangga menekankan koordinasi lintas sektor terus diperkuat.

Langkah ini diharapkan memastikan transformasi ekonomi berjalan efektif dan berkelanjutan. Daya saing nasional pun dapat meningkat seiring dengan keberhasilan reformasi dan penguatan ekosistem ekonomi digital.

Pemulihan ekonomi global yang mulai stabil menjadi momentum bagi Indonesia. Pemerintah optimistis pertumbuhan di atas 5,4 persen dapat dicapai pada 2026, seiring kesiapan internal dan mitigasi risiko eksternal yang matang.

Terkini