Perbankan

BTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah, Target Spin-off BTN Syariah

BTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah, Target Spin-off BTN Syariah
BTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah, Target Spin-off BTN Syariah

Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX: BBTN), bank milik negara terkemuka di Indonesia, secara resmi mengumumkan rencana strategisnya untuk mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). 

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat layanan perbankan syariah yang selama ini dijalankan oleh Unit Usaha Syariah BTN melalui spin-off dan pembentukan Bank Umum Syariah, Selasa, 21 Januari 2025.

Rincian Akuisisi Bank Victoria Syariah

Menurut prospektus BTN yang telah dipublikasikan di berbagai media, bank ini berencana membeli seluruh saham BVIS dengan total nilai mencapai Rp1,06 triliun. Saat ini, struktur kepemilikan saham BVIS terdiri dari PT Victoria Investama Tbk (VICO) dengan 80,18%, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dengan 19,80%, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta dengan 0,0016%.

“Tujuan utama dari akuisisi ini adalah untuk mengembangkan layanan perbankan syariah kami dengan mendirikan Bank Umum Syariah baru. Ini adalah langkah penting dalam strategi pertumbuhan anorganik kami," ujar Direktur Utama BTN dalam pernyataannya.

Proses dan Waktu Akuisisi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan awal untuk akuisisi ini pada 17 Januari 2025. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 41 Tahun 2019, para kreditur BVIS memiliki waktu 14 hari untuk mengajukan keberatan sejak rencana tersebut diumumkan. Keputusan akhir mengenai akuisisi ini akan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 14 Maret 2025. BTN optimistis bahwa seluruh proses akuisisi dapat diselesaikan pada Mei 2025, meskipun jadwal ini tetap bergantung pada perkembangan situasi dan persetujuan dari berbagai pihak terkait.

Rencana Awal Akuisisi Bank Muamalat

Sebelumnya, BTN sempat merencanakan untuk mengakuisisi Bank Muamalat Indonesia Tbk, yang dikenal sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Akuisisi ini dianggap memiliki nilai strategis tinggi karena Bank Muamalat memiliki pengalaman dan posisi yang solid dalam industri perbankan syariah. Namun, rencana ini akhirnya dibatalkan setelah evaluasi mendalam.

Jika BTN berhasil mengakuisisi Bank Muamalat, total aset gabungan BTN Syariah diperkirakan akan mencapai sekitar Rp115,41 triliun, menempatkan BTN di peringkat kedua bank syariah terbesar di Indonesia. Namun, dengan akuisisi BVIS yang memiliki aset Rp3,33 triliun, total aset BTN Syariah akan mencapai sekitar Rp58,87 triliun, yang berarti tetap berada di peringkat keempat.

Keunggulan dan Tantangan Akuisisi BVIS

Proses akuisisi Bank Victoria Syariah memiliki beberapa kelebihan dan tantangan yang harus dihadapi oleh BTN:

Keunggulan: Dengan aset BVIS yang relatif lebih kecil, integrasi ke BTN Syariah diharapkan akan lebih mudah dibandingkan dengan jika mengambil alih Bank Muamalat. “Proses ini akan lebih ringan dari segi investasi, sehingga mengurangi beban keuangan kita,” tambah sumber dari BTN.

Tantangan: Dampak terhadap peringkat aset BTN Syariah dari akuisisi ini mungkin tidak signifikan. Keuntungan lain, meskipun tidak memberikan peningkatan besar pada aset, adalah meminimalkan risiko finansial sambil tetap mematuhi peraturan spin-off OJK. BTN juga dihadapkan dengan tantangan untuk mempercepat pertumbuhan guna bersaing dengan bank syariah lebih besar, seperti CIMB Niaga Syariah dengan aset Rp65,99 triliun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index