Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi, yang juga dikenal sebagai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kembali menorehkan langkah signifikan dengan menghadirkan Paviliun Indonesia di ajang bergengsi, World Economic Forum (WEF) 2025, yang diselenggarakan pada tanggal 20-24 Januari di Davos, Swiss.
Kehadiran Paviliun Indonesia ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, untuk mempromosikan investasi berkelanjutan dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam transisi energi global, Selasa, 21 Januari 2025.
Dalam perhelatan ini, Menteri Rosan dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam dua sesi diskusi panel strategis, yaitu "Industrial Clusters as Energy Pioneers" pada 22 Januari dan "Country Strategy Dialogue on Indonesia" pada 23 Januari 2025. Partisipasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar dalam menarik minat global untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan dan teknologi hijau di Indonesia.
Indonesia sebagai Pelopor Energi Terbarukan
Sesi pertama yang akan dipimpin oleh Menteri Rosan bertajuk "Industrial Clusters as Energy Pioneers". Dalam sesi ini, beliau akan memaparkan langkah-langkah strategis dan progresif Indonesia dalam pengembangan klaster industri yang berfungsi sebagai pusat inovasi untuk proyek transisi energi bersih. Sesi ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting di bidangnya, termasuk Menteri Transisi Ekologis dan Tantangan Demografis Spanyol, Sara Aagesen Muñoz, CEO Frontera Energy, Orlando E. Cabrales Segovia, serta CEO Port of Antwerp-Bruges, Jacques Vandermeiren.
"Dengan menjadi bagian dari diskusi global ini, menunjukkan bahwa Indonesia aware terhadap tantangan yang dihadapi bersama. Bagi investor global, Indonesia adalah rumah yang tepat bagi investasi mereka karena komitmen kuat kami terhadap keberlanjutan serta penerapan kecerdasan buatan dalam berbagai industri," ungkap Menteri Rosan di Davos, Selasa, 21 Januari 2025.
Membangun Strategi Ekonomi Berkelanjutan
Dalam sesi kedua bertajuk "Country Strategy Dialogue on Indonesia", diskusi akan berkisar pada berbagai prioritas strategi pengembangan ekonomi dan investasi Indonesia untuk tahun 2025. Isu-isu krusial seperti hilirisasi investasi, digitalisasi ekonomi, serta ketahanan pangan akan menjadi sorotan utama. Fokus ini mencerminkan usaha Indonesia untuk menggandeng lebih banyak investor internasional dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Lebih dari itu, Menteri Rosan juga akan melakukan serangkaian pertemuan satu lawan satu dengan investor global dan pejabat negara lainnya. Tujuan dari pertemuan ini jelas, yakni memasarkan berbagai potensi dan kerjasama investasi di Indonesia kepada dunia internasional, terutama di sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, hilirisasi industri, serta pengembangan kawasan industri hijau.
Komitmen Indonesia untuk Kepemimpinan Global
Paviliun Indonesia mengusung tema "Bridging Sustainability and Prosperity: Indonesia's New Leadership in Global Inclusive Growth", atau "Menjembatani Keberlanjutan dan Kesejahteraan: Kepemimpinan Baru Indonesia dalam Pertumbuhan Inklusif Global". Paviliun ini akan menyelenggarakan berbagai sesi diskusi dan pameran yang mengilustrasikan visi kabinet Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Davos memberikan kesempatan besar untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia secara efektif kepada para investor global. Kami memaksimalkan setiap kesempatan untuk bertemu dengan investor potensial yang memiliki visi selaras dengan Indonesia dalam memajukan investasi berkelanjutan," tegas Menteri Rosan.
WEF 2025: Menuju Era Kolaborasi Cerdas
Acara tahunan World Economic Forum bukan hanya ajang pertemuan para pemimpin dunia, tetapi juga platform untuk membahas tantangan global dan regional yang utama. Edisi kali ini mengangkat tema "Collaboration for the Intelligent Age", atau "Kolaborasi untuk Era Cerdas", yang menyoroti makin besarnya peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya terhadap tatanan global.
Selama lima hari, diskusi akan difokuskan pada lima tema saling terkait, yakni Membangun Kembali Kepercayaan, Menata Ulang Pertumbuhan, Berinvestasi pada Manusia, Menjaga Planet, serta Industri di Era Cerdas. Dengan kedatangan Indonesia di forum ini, diharapkan dapat lebih memperkuat posisi Indonesia untuk menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi berbasis keberlanjutan dan teknologi modern.
Kehadiran dan kontribusi Menteri Rosan di WEF 2025 membuka lembaran baru dalam perjalanan Indonesia sebagai negara yang aktif mempromosikan keberlanjutan dan inovasi di panggung dunia.