Perbankan

IHSG Menguat di Tengah Tekanan Saham Kapitalisasi Besar

IHSG Menguat di Tengah Tekanan Saham Kapitalisasi Besar
IHSG Menguat di Tengah Tekanan Saham Kapitalisasi Besar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Senin, 20 Januari 2025. IHSG menguat sebesar 0,22% dan ditutup pada level 7.170,73. Penguatan indeks ini dipimpin oleh beberapa saham perbankan besar, meskipun saham dengan kapitalisasi pasar jumbo justru mengalami penurunan dan menekan laju IHSG.

Pada perdagangan hari tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil menjadi top leader dengan mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,18%. Kontribusi BBRI terhadap IHSG mencapai 19,98 poin indeks. Saham ini mendapatkan respons positif dari pasar berkat laporan kinerja yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, Selasa, 21 Januari 2025.

Di belakang BBRI, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga menunjukkan performa baik. Namun, kenaikan yang paling signifikan dicatatkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang naik sebesar 3,36%, menyumbangkan 5,49 poin terhadap indeks. Kenaikan harga dari kedua bank pelat merah ini menunjukkan optimisme pasar terhadap sektor perbankan nasional.

Meski demikian, saham-saham kapitalisasi besar memberikan tekanan yang cukup signifikan terhadap IHSG. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan harga sebesar 2,79% dan tercatat menekan IHSG dengan kontribusi negatif 17,89 poin indeks. Penurunan ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh para investor setelah penguatan tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Selain itu, PT Barito Renewables Energi Tbk (BREN) juga mencatatkan penurunan harga saham sebesar 2,29%. Penurunan tersebut menekan IHSG hingga 8,57 poin. Tekanan berikutnya datang dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang mengalami pelemahan 1,89% dan menekan indeks sebesar 5,79 poin. Kondisi ini terjadi seiring dengan aksi jual investor terhadap saham perusahaan yang memiliki kapitalisasi besar.

Sepanjang perdagangan hari Senin, aksi jual bersih oleh investor asing mencapai angka yang signifikan, yakni sebesar Rp276,18 miliar. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual oleh investor asing, dengan volume penjualan bersih mencapai 1,23 miliar lembar saham. Aksi jual ini mengindikasikan adanya perubahan minat investor terhadap saham-saham teknologi di tengah ketidakpastian yang melanda sektor ini.

Secara keseluruhan, total volume saham yang diperdagangkan di bursa pada hari tersebut mencapai 19,09 miliar lembar, dengan total nilai transaksi sebesar Rp10,63 triliun. Aktivitas perdagangan yang masih tinggi ini ditandai dengan frekuensi transaksi yang tercatat sebanyak 1,2 juta kali, menunjukkan minat yang cukup tinggi dari investor lokal meskipun investor asing cenderung melakukan aksi jual.

Di tengah volatilitas pasar saat ini, analis merekomendasikan investor untuk tetap waspada terhadap perkembangan berita global yang dapat mempengaruhi sentimen pasar. "Investor perlu berhati-hati dengan potensi risiko dari luar negeri, seperti kebijakan moneter global dan perkembangan ekonomi utama di dunia," saran seorang analis pasar modal terkemuka.

Secara keseluruhan, meskipun IHSG berhasil ditutup menguat, tantangan dari saham-saham kapitalisasi besar menjadi perhatian utama yang perlu terus dipantau. Dengan perkembangan ekonomi nasional yang relatif stabil, sektor perbankan diharapkan dapat terus menjadi penggerak positif bagi bursa Indonesia. Namun, dinamika global serta aksi investor asing akan tetap menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks ke depan. 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index