Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) konsisten mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Selain menyalurkan pembiayaan, BRI juga berfokus pada pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing para pelaku usaha.
Langkah ini sejalan dengan misi Asta Cita yang mengedepankan penciptaan lapangan kerja berkualitas, semangat kewirausahaan, dan kemajuan industri kreatif, serta pembangunan ekonomi dari desa ke kota, Selasa, 21 Januari 2025.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan pendekatan pemberdayaan dan edukasi merupakan kunci dalam menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra strategis. "Edukasi menjadi kunci untuk menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra strategis, bukan sekadar pihak yang membutuhkan bantuan," ungkap Sunarso. "Melalui langkah ini, BRI membantu membangun semangat kewirausahaan, meningkatkan kemampuan manajerial, memberikan akses ke pasar dan teknologi, serta mendorong penerapan prinsip Good Corporate Governance agar UMKM dapat tumbuh lebih berkelanjutan dan berdaya saing."
1. Penyaluran Kredit UMKM Terbesar
BRI terus memperkuat dukungannya terhadap ekonomi kerakyatan dengan menyalurkan kredit ke UMKM di seluruh Indonesia. Sampai akhir Triwulan III 2024, BRI mencatat penyaluran kredit senilai Rp1.353,36 triliun yang meningkat 8,21% secara tahunan (yoy), dengan 81,70% dari jumlah tersebut atau Rp1.105,70 triliun khusus untuk UMKM. Ini menunjukkan komitmen BRI sebagai penyalur kredit UMKM terbesar.
2. Penyaluran KUR Capai Rp184,98 Triliun untuk 4 Juta Pelaku Usaha
Tahun 2024, BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta pelaku UMKM di Indonesia. Fokus pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan menjadikan program ini berperan signifikan dalam mendukung peningkatan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan.
3. Ekspansi Layanan Keuangan melalui Holding Ultra Mikro
Sejak terbentuk tahun 2021, Holding Ultra Mikro yang melibatkan BRI, PNM, dan Pegadaian telah melayani 36,1 juta debitur dengan total penyaluran kredit lebih dari Rp627,6 triliun. Selain itu, terdapat 1.025 Unit Senyum yang memperluas layanan ke lebih dari 180 juta masyarakat dengan tabungan mikro, menciptakan akses keuangan yang lebih mudah bagi masyarakat golongan terbawah.
4. Pemberdayaan Melalui Klaster Usaha
BRI memiliki program pemberdayaan UMKM melalui pengembangan 33.804 klaster usaha yang terhubung dalam program Klasterku Hidupku dan Desa BRILiaN. Program ini bertujuan meningkatkan keakraban dan kerjasama antar pelaku usaha dalam satu wilayah sehingga dapat berkembang bersama. Hingga akhir September 2024, usaha klaster ini telah membuktikan efektivitasnya dalam membantu pengembangan usaha kecil menjadi lebih profesional dan berdaya saing.
5. Pengembangan Desa BRILiaN untuk Ekosistem Ekonomi Desa
Melalui 3.957 Desa BRILiaN, BRI berkomitmen dalam mengembangkan desa sebagai wujud pemberdayaan masyarakat dari bawah. Program ini diinisiasi untuk menciptakan desa dengan model pengembangan yang dapat direplikasi, sehingga secara tidak langsung berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dari desa.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan peran aktif BRI dalam menciptakan ekonomi inklusif, memberdayakan masyarakat akar rumput, dan mempercepat pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. Dengan mengedepankan pendekatan pemberdayaan dan edukasi, BRI membuktikan bahwa UMKM dapat menjadi mitra sejajar bagi perbankan melalui peningkatan kompetensi dan daya saing di pasar yang lebih luas.