Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengambil langkah signifikan dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan 3 Juta Rumah. Sebagai salah satu aktor utama dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), BRI memiliki target ambisius untuk menyalurkan pembiayaan bagi 17.701 unit rumah subsidi pada tahun 2025.
Program 3 Juta Rumah ini bertujuan memberikan solusi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang membutuhkan hunian layak. Fokus utama dari program ini adalah mengurangi ketimpangan akses perumahan di seluruh Indonesia, termasuk daerah perkotaan dan pedesaan. Dengan langkah-langkah strategisnya, program ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan yang ada dalam akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau, Selasa, 21 Januari 2025.
BRI berencana menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi senilai Rp2,92 triliun melalui skema FLPP dan Tapera pada 2025. Langkah ini diambil agar lebih banyak masyarakat dapat mengakses kredit rumah dengan angsuran terjangkau, sehingga mereka dapat memiliki hunian pertama. Metode pembiayaan tersebut diharapkan menjadi solusi konkret untuk mewujudkan impian MBR memiliki rumah sendiri.
Handayani, Direktur Bisnis Konsumer BRI, menjelaskan bahwa kontribusi ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang sejalan dengan visi pemerintah. "BRI percaya bahwa program ini adalah langkah strategis untuk memberikan hunian yang layak sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dukungan BRI sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia untuk menciptakan pembangunan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan dedikasi BRI dalam berperan aktif mendukung pertumbuhan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
BRI berkomitmen memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan nasional yang berdampak nyata bagi masyarakat luas. Upaya ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak pada sektor perumahan namun juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ini konsisten dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata di setiap penjuru negeri.
Program ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang tengah menapaki 100 hari kerja. Salah satu dari Asta Cita, yaitu poin ke-6, adalah "membangun dari desa dan dari bawah", yang diarahkan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Hal ini menunjukkan bagaimana upaya pembangunan tidak hanya terfokus di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau desa-desa terpencil yang membutuhkan perhatian lebih.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari Kementerian BUMN RI yang berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut. Menteri BUMN RI, Erick Thohir, menegaskan pentingnya kolaborasi yang efektif dan efisien untuk mewujudkan prioritas nasional ini. “Kolaborasi yang efektif sangat diperlukan agar program prioritas nasional dapat direalisasikan secara cepat dan tepat sasaran," kata Erick. Inisiatif ini mencerminkan usaha besar untuk memastikan berbagai pihak dapat berkontribusi dan berkolaborasi.
Dengan demikian, peran BRI dalam mendukung Program 3 Juta Rumah bukan sekadar memenuhi target angka, melainkan menjadi bagian dari usaha kolektif untuk menciptakan kehidupan lebih baik bagi MBR di Indonesia. Dengan sinergi yang baik antara bank, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan mewujudkan cita-cita pembangunan yang lebih inklusif dan merata di seluruh negeri.