Listrik

Perusahaan Listrik Gaza Rugi Rp7,4 Triliun Akibat Serangan Israel, Siap untuk Rehabilitasi

Perusahaan Listrik Gaza Rugi Rp7,4 Triliun Akibat Serangan Israel, Siap untuk Rehabilitasi
Perusahaan Listrik Gaza Rugi Rp7,4 Triliun Akibat Serangan Israel, Siap untuk Rehabilitasi

Dalam krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di Jalur Gaza, Perusahaan Distribusi Listrik Gaza telah melaporkan kerugian finansial yang signifikan akibat serangan militer Israel. Menurut laporan terbaru, sektor listrik di wilayah tersebut telah mengalami kerugian sekitar USD450 juta, atau setara dengan Rp7,4 triliun. Kerugian ini diakibatkan oleh penghancuran infrastruktur listrik yang disengaja oleh pasukan pendudukan Israel, yang mencakup kantor pusat dan 80% dari peralatan jaringan listrik.

Militer Israel dilaporkan mulai menyerang infrastruktur listrik sejak awal konflik terbaru, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai serangan berlebihan yang tidak memedulikan dampak pada kehidupan sipil. "Penghancuran besar-besaran infrastruktur vital ini bukan hanya serangan terhadap fasilitas, tetapi juga terhadap kehidupan sehari-hari warga Gaza," ujar Mohammed Thabet, juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza.

Penandatanganan Perjanjian Gencatan Senjata

Sementara itu, ada secercah harapan bagi warga Gaza dengan penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang baru-baru ini diumumkan. "Kami menyambut baik penandatanganan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan menganggap ini sebagai langkah penting menuju tercapainya keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza dan wilayah tersebut secara umum," lanjut Thabet.

Gencatan senjata ini diharapkan menjadi titik awal untuk rehabilitasi dan pembangunan kembali di berbagai sektor kritis, termasuk listrik, yang sangat penting untuk kehidupan dan pelayanan kemanusiaan. Pasca tanda tangan perjanjian ini, Perusahaan Distribusi Listrik Gaza menyatakan kesiapannya untuk memulai berbagai proyek rehabilitasi dengan segera.

Rencana Rehabilitasi dan Pemulihan

Thabet menjelaskan bahwa perusahaan telah menyusun rencana rehabilitasi komprehensif yang bertujuan untuk mengembalikan operasional sektor listrik ke kondisi normal secepat mungkin. Prioritas utama saat ini adalah memperbaiki jaringan yang rusak parah dan memulihkan fasilitas vital.

"Perusahaan Distribusi Listrik sepenuhnya siap memulai pekerjaan rehabilitasi di sektor listrik guna menghidupkan kembali fasilitas vital dan memulihkan listrik guna memungkinkan layanan bantuan bagi warga di Jalur Gaza sesegera mungkin," kata Thabet. Rencana ini mencakup pemeliharaan jaringan listrik yang rusak serta penanganan infrastruktur yang hancur.

Dampak pada Warga Gaza

Dengan persentase yang signifikan dari infrastruktur listrik yang rusak, warga Gaza harus menghadapi situasi yang sangat sulit, termasuk pembatasan akses terhadap listrik dan layanan dasar lainnya yang bergantung pada ketersediaan listrik. Kondisi ini diperparah oleh blokade yang telah berlangsung lama, membuat akses terhadap sumber daya penting semakin terbatas.

Selama serangan terakhir, banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus beroperasi dengan kapasitas terbatas karena kekurangan listrik, yang mempengaruhi pelayanan kesehatan kritis bagi ribuan warga Palestina di Jalur Gaza. Tanpa listrik, operasi penyelamatan dan berbagai layanan bantuan tetap terancam, menambah beban pada warga yang sudah menghadapi tantangan berat sehari-harinya.

Upaya Internasional untuk Membantu

Komunitas internasional, termasuk negara-negara donor dan organisasi kemanusiaan, diharapkan dapat memberikan dukungan material dan teknis dalam proses pemulihan ini. Bantuan tersebut sangat penting untuk memastikan masyarakat Gaza dapat kembali menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.

Sejumlah organisasi non-pemerintah telah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung proses rehabilitasi ini dengan menyediakan dana, peralatan, serta tenaga ahli yang diperlukan. Sementara itu, tekanan diplomatik terhadap Israel untuk mempertahankan gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir bebas ke Gaza juga terus berlanjut.

Harapan untuk Masa Depan Gaza

Terlepas dari kerusakan yang meluas, para pemangku kepentingan di Gaza tetap optimis bahwa dengan dukungan yang tepat dan perencanaan yang matang, sektor listrik Gaza dapat dipulihkan dan ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan warganya. Mereka percaya bahwa investasi infrastruktur yang tepat dan pengembangan teknologi hijau dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk mencegah krisis serupa di masa depan.

Pada akhirnya, stabilitas di Jalur Gaza sangat bergantung pada perdamaian dan solusi politik yang langgeng di kawasan tersebut. Selagi proses rehabilitasi berjalan, perhatian utama harus diberikan kepada kebutuhan dan kesejahteraan warga sipil, yang telah menanggung beban terberat dari konflik ini.

Dengan semua mata tertuju pada perjanjian gencatan senjata yang baru saja ditandatangani, dunia berharap agar ini dapat membuka jalan bagi dialog yang konstruktif dan jalan menuju perdamaian berkelanjutan bagi semua orang di wilayah tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index