Menjelang libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, pemerintah melalui sejumlah instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum, secara resmi menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur operasional lalu lintas jalan dan penyeberangan. Keputusan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi selama masa libur yang diprediksi akan memicu lonjakan volume kendaraan.
"Pemerintah mengupayakan agar perjalanan masyarakat selama libur panjang ini dapat berjalan lancar dan aman," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antoni Arif Priadi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025. Beliau menegaskan bahwa perhatian utama pemerintah adalah pada kendaraan angkutan barang guna menjaga kelancaran distribusi barang serta keselamatan para pengguna jalan dan fasilitas penyeberangan.
SKB ini spesifik mengatur lalu lintas di beberapa pelabuhan strategis seperti Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Jangkar, Lembar, dan beberapa pelabuhan kontingensi lainnya. Antoni menjelaskan bahwa untuk Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, kendaraan yang diprioritaskan adalah sepeda motor, mobil penumpang, serta bus. "Kendaraan barang tidak menjadi prioritas untuk pelabuhan ini," tambahnya.
Rencana rekayasa lalu lintas di pelabuhan ini disusun dengan cermat. Jadwal penyeberangan pada rute Ketapang-Gilimanuk ditetapkan akan berlangsung mulai 24 Januari hingga 2 Februari 2025. Kemenhub berharap bahwa pengaturan ini dapat mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di pelabuhan selama musim liburan.
Selain itu, sebagai langkah tambahan, Dermaga Bulusan juga akan disiapkan sebagai pelabuhan kontingensi. Penggunaan dermaga tambahan ini diharapkan dapat membantu mengurai antrean kendaraan yang diprediksi akan meningkat. Hal ini dilakukan agar arus penyeberangan tetap dapat berjalan dengan lancar meski ada lonjakan volume penumpang dan kendaraan.
Koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum, serta instansi terkait lainnya di lapangan, merupakan kunci dalam pelaksanaan SKB ini. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh mekanisme dan aturan diterapkan dengan baik sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini.
Antoni Arif Priadi menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi dan siap untuk melakukan penyesuaian kebijakan jika diperlukan. "Keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan adalah prioritas kami," tegasnya.
Sementara itu, Korlantas Polri juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar pergerakan kendaraan, baik di jalan raya maupun penyeberangan, dapat dikelola dengan baik. Penyiapan jalur alternatif dan penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan serta penyeberangan merupakan beberapa upaya yang dilakukan. Ini dilakukan agar masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman dan aman.
Kementerian Pekerjaan Umum turut berperan dengan mempersiapkan infrastruktur, khususnya yang berkaitan dengan akses ke pelabuhan. Mereka akan memastikan bahwa jalan-jalan utama menuju pelabuhan dalam keadaan baik dan siap digunakan.
Berbagai upaya ini digadang-gadang akan memberikan dampak positif pada kelancaran transportasi selama libur panjang. Para pengguna jalan dan penyeberangan diharapkan dapat bekerjasama dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Dengan ini, keselamatan dan kenyamanan menjadi milik bersama.
Pengaturan lalu lintas selama perayaan besar seperti Isra Miraj dan Imlek memang memerlukan perhatian khusus, mengingat mobilitas masyarakat yang cenderung meningkat signifikan. Langkah-langkah yang telah disusun pemerintah diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan potensi masalah yang dapat muncul akibat kepadatan lalu lintas.
Dengan langkah strategis dari pemerintah ini, masyarakat bisa tenang merencanakan liburan mereka dan kembali dengan aman ke rumah masing-masing. Semangat kebersamaan dan kekompakan antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci kesuksesan dalam pelaksanaan kebijakan ini.
Diharapkan semua pemangku kepentingan dapat terus berkolaborasi demi tercapainya tujuan bersama, yakni kelancaran dan keselamatan selama musim liburan Isra Miraj dan Imlek 2025. Ilmu dan kebijakan yang diterapkan saat ini dapat menjadi pelajaran untuk penanganan arus lalu lintas dan penyeberangan pada liburan mendatang.