Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia meluncurkan langkah akselerasi untuk program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dengan mendistribusikan alat kesehatan (alkes) ke 10.000 puskesmas mulai tahun 2025. Dalam keterangan yang diberikan pada Senin (20/1/2025), alkes yang akan disalurkan mencakup hematology analyzer, blood chemical analyzer, elektrokardiogram (EKG), dan berbagai alat kesehatan ibu dan anak. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, "Puskesmas yang belum mendapatkan USG, semuanya akan mendapatkannya mulai tahun ini. Dalam waktu 18 bulan, seluruh 10.000 puskesmas akan terakselerasi."
Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya kesiapan puskesmas dalam menyukseskan program ini, terutama terkait kelengkapan alkes dan kapasitas sumber daya manusia (SDM). "Kami langsung turun ke puskesmas untuk memastikan kesiapan mereka di seluruh pelosok Indonesia, agar pengaturan program dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif," ujarnya.
Menkes juga mengapresiasi masukan dari puskesmas yang tersebar di 514 kabupaten dan kota terkait kekurangan yang perlu dibenahi. Dia berharap masyarakat dapat aktif memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan pelaksanaan program Quick Win Prabowo-Gibran.
"Niatan Bapak Presiden untuk menjadikan masyarakat lebih sehat harus didukung, namun jika ada kekurangan, kita perbaiki sambil jalan. Kami terbuka untuk masukan dan kritik," ungkapnya.
Tujuan utama dari program ini adalah memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat, mengingat pencegahan lebih murah dan bermanfaat daripada pengobatan. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan, AM Putranto, berharap program PKG dapat meningkatkan jaminan kesehatan masyarakat. "Dengan program ini, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya dan menjalani kehidupan yang lebih sehat, makmur, dan sejahtera," ujarnya.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis akan dimulai serentak di 10.000 puskesmas dan 20.000 klinik pada awal Februari 2025.