JAKARTA - CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan Indonesia telah menentukan lahan seluas 80 hektar untuk pembangunan Kampung Haji. Lahan ini akan digunakan untuk menampung dan melayani kebutuhan jemaah haji serta umrah agar lebih nyaman beribadah.
“Sudah, sudah kita tentukan. Sekarang sedang berproses saja. 80 hektar (luasnya),” ujar Rosan saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025. Proses perolehan lahan menjadi prioritas utama sebelum memasuki tahap pembangunan.
Pendanaan dan Kolaborasi Proyek Kampung Haji
Rosan menjelaskan bahwa seluruh pendanaan tahap awal proyek Kampung Haji akan ditanggung penuh oleh Danantara. Namun, pembangunan tahap selanjutnya akan dilakukan berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Kalau pendanaan enggak ada masalah, ada Danantara kan. Full Danantara. Nanti kerja sama dengan BPKH juga,” katanya. Pendanaan awal meliputi pembelian lahan, sementara pembangunan fisik dan fasilitas akan melibatkan BPKH.
Rosan menambahkan, kolaborasi ini penting karena proyek ini memerlukan banyak pembangunan dan fasilitas. Ke depannya, kedua pihak akan bekerja sama memastikan Kampung Haji bisa beroperasi optimal.
Tahap Perencanaan dan Perhitungan Biaya
Meskipun proyek sudah berjalan, Rosan belum menyebutkan kisaran biaya pembangunan Kampung Haji. Perhitungannya masih dalam proses agar seluruh kebutuhan fasilitas dan operasional dapat terakomodasi dengan baik.
“Ini lagi berjalan hitung-hitungannya,” ujarnya. Tahap ini penting untuk memastikan anggaran mencukupi dan pembangunan dapat berjalan lancar sesuai rencana.
Regulasi Kepemilikan Lahan Asing di Arab Saudi
Rosan menekankan bahwa kepemilikan lahan oleh pihak asing di Arab Saudi masih hal baru dan memerlukan penyesuaian regulasi. Oleh karena itu, proses akuisisi lahan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
“Kita mungkin bicara dapat tanahnya dulu kali ya. Karena perjalanan itu kan pasti butuh waktu. Dan memang dari mereka juga menyampaikan, ini kan hal yang baru, di mana asing boleh memiliki. Jadi kita step by step dulu deh, dapat lahannya dulu,” jelasnya. Proses bertahap ini menjadi strategi untuk menghindari hambatan hukum atau administratif.
Kementerian Haji sebagai Pengguna Fasilitas
Menteri Haji dan Umrah RI, Mochamad Irfan Yusuf, menyampaikan bahwa pembangunan Kampung Haji sedang dipersiapkan oleh Danantara. Kementerian Haji akan menjadi pihak yang memanfaatkan fasilitas ini selama ibadah haji dan umrah.
Kampung Haji nantinya diharapkan menjadi pusat pelayanan dan akomodasi jemaah Indonesia di Mekkah. Fasilitas yang lengkap diharapkan meningkatkan kenyamanan dan kelancaran ibadah bagi para jemaah.
Manfaat Kampung Haji bagi Jemaah Indonesia
Dengan adanya Kampung Haji, jemaah Indonesia akan memperoleh layanan yang lebih terpadu dan nyaman. Fasilitas ini juga akan membantu memudahkan logistik dan koordinasi selama musim haji dan umrah.
Selain itu, kampung ini diharapkan menjadi tempat pembelajaran dan informasi bagi jemaah terkait ibadah. Jemaah dapat memperoleh edukasi langsung mengenai tata cara ibadah, kesehatan, serta layanan pendukung selama berada di Mekkah.
Langkah Strategis dan Target Pembangunan
Rosan menegaskan, prioritas utama adalah memastikan kepemilikan lahan selesai sebelum pembangunan dimulai. Dengan langkah ini, proses pembangunan fasilitas dapat dilakukan tanpa hambatan hukum dan administrasi.
Pendekatan bertahap ini juga menyesuaikan dengan peraturan Arab Saudi terkait kepemilikan asing. Strategi ini memastikan proyek berjalan lancar dan aman secara regulasi.
Kampung Haji sebagai Wujud Pelayanan Optimal
Pembangunan Kampung Haji merupakan upaya nyata meningkatkan pelayanan bagi jemaah Indonesia. Fasilitas ini akan menampung ribuan jemaah dengan standar kenyamanan tinggi sehingga ibadah dapat dilakukan dengan khusyuk.
Kampung Haji diharapkan menjadi contoh pengelolaan akomodasi haji modern sekaligus simbol perhatian Indonesia terhadap kesejahteraan jemaah. Dengan begitu, setiap jemaah bisa merasakan layanan yang aman, nyaman, dan terpadu.
Proyek Kampung Haji menandai langkah penting Indonesia dalam meningkatkan pelayanan jemaah haji dan umrah. Dengan lahan seluas 80 hektar, pendanaan Danantara, dan kolaborasi BPKH, fasilitas ini diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan yang nyaman dan efisien.
Kampung Haji bukan sekadar fasilitas fisik, tetapi juga simbol komitmen Indonesia untuk memberikan layanan terbaik bagi warganya yang menunaikan ibadah di Mekkah. Dengan strategi bertahap dan perencanaan matang, proyek ini diyakini akan berjalan sukses dan memberi manfaat jangka panjang bagi jemaah Indonesia.