Diabetes

Kenali Tanda Dini Komplikasi Diabetes Agar Organ Tubuh Terlindungi Optimal

Kenali Tanda Dini Komplikasi Diabetes Agar Organ Tubuh Terlindungi Optimal
Kenali Tanda Dini Komplikasi Diabetes Agar Organ Tubuh Terlindungi Optimal

JAKARTA - Diabetes sering disebut sebagai “mother of all disease” karena dapat memengaruhi hampir seluruh organ vital tubuh. Banyak pasien baru menyadari dampaknya ketika kondisi sudah parah dan komplikasi muncul.

Menurut dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM dari Mayapada Hospital Tangerang, diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil atau mikroangiopati. Kerusakan ini berisiko memengaruhi ginjal, mata, dan saraf, sehingga komplikasi menjadi serius jika tidak dicegah sejak dini.

Risiko Ginjal dan Mata

Salah satu komplikasi serius diabetes adalah Nefropati Diabetik atau kerusakan ginjal. Gejala awal biasanya tidak muncul, namun fungsi ginjal dapat menurun drastis jika tidak ada pemeriksaan rutin.

“Pasien bisa mengalami pembengkakan kaki dan urin berbusa, bahkan gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah,” ujar dr. Luse. Pemeriksaan rutin urin dan fungsi ginjal menjadi kunci pencegahan kerusakan yang lebih parah.

Selain ginjal, diabetes dapat menyerang mata melalui Retinopati Diabetik. Gejala awalnya sering diabaikan, seperti penglihatan kabur atau munculnya bayangan melayang (floaters).

Jika tidak ditangani, retinopati dapat berujung pada kebutaan permanen. Oleh sebab itu, pasien diabetes dianjurkan memeriksa mata minimal setahun sekali untuk deteksi dini.

Saraf dan Pembuluh Darah Besar

Diabetes juga bisa merusak saraf, yang dikenal sebagai Neuropati Diabetik. Kondisi ini membuat pasien kehilangan sensasi di tangan dan kaki, dengan gejala berupa kesemutan, baal, atau rasa terbakar.

“Neuropati meningkatkan risiko luka tak terasa hingga infeksi, yang bisa berujung amputasi atau kaki diabetes,” jelas dr. Luse. Deteksi dini dan perawatan rutin dapat mencegah komplikasi berat ini.

Selain itu, diabetes dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah besar atau makroangiopati. Komplikasi ini meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyumbatan darah di kaki.

Pasien diabetes memiliki risiko 2–4 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke. Gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau kelemahan mendadak harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal.

Kondisi Gawat Darurat dan Pencegahan

Gula darah sangat tinggi dapat memicu kondisi gawat darurat seperti Ketoasidosis Diabetik (DKA). DKA biasanya terjadi pada diabetes tipe 1 dan tipe 2 dengan gejala mual, muntah, napas berbau buah, hingga koma.

Diabetes tipe 2 juga berpotensi mengalami Hiperosmolar Hiperglikemik. Kondisi ini ditandai dehidrasi berat dan penurunan kesadaran, sehingga pasien harus segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Meski begitu, komplikasi diabetes sebenarnya bisa dicegah dengan memantau gula darah secara rutin. Mengikuti pola makan sehat dan berobat teratur menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan organ tubuh.

“Banyak pasien baru datang ke rumah sakit setelah komplikasi muncul, seperti gagal ginjal atau kebutaan,” kata dr. Luse. Diabetes bukan sekadar gula tinggi, melainkan penyakit sistemik yang bisa merusak hampir seluruh organ tubuh.

Langkah pencegahan kini semakin mudah, salah satunya melalui layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital. Klinik ini menyediakan skrining diabetes berbasis AI, serta tes gula darah termasuk HbA1c dan kolesterol untuk mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes.

Dukungan Layanan Kesehatan dan Pemantauan

Sugar Clinic Mayapada Hospital tersedia di Jakarta (Kuningan dan Lebak Bulus), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Pasien dapat melakukan konsultasi dokter, melihat jadwal praktik, serta mengakses layanan darurat melalui aplikasi MyCare.

Fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare membantu pasien memahami penyakit dan menjaga pola hidup sehat. Fitur Personal Health memungkinkan pemantauan kebugaran, mulai dari langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI tubuh.

Dengan pemeriksaan rutin dan pengelolaan gaya hidup, komplikasi diabetes dapat dicegah secara signifikan. Deteksi dini, kontrol gula darah, dan pemantauan kesehatan terintegrasi menjadi strategi utama menjaga organ tubuh tetap sehat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index