Kreator Indonesia

Kreator Indonesia Diprediksi Hasilkan Rp 6.000 Triliun untuk Ekonomi Digital

Kreator Indonesia Diprediksi Hasilkan Rp 6.000 Triliun untuk Ekonomi Digital
Kreator Indonesia Diprediksi Hasilkan Rp 6.000 Triliun untuk Ekonomi Digital

JAKARTA - Indonesia diproyeksikan menjadi kekuatan utama ekonomi digital berkat kreator lokal. Dampak komersial mereka diperkirakan mencapai 376 miliar dollar AS atau setara Rp 6.000 triliun pada 2030, meningkat 1,5 kali lipat dari kondisi saat ini.

Proyeksi ini diungkapkan dalam studi The Art & Science of Authenticity yang dirilis TikTok bersama Accenture Song pada ajang TikTok CreatorFest 2025, Selasa, 18 November 2025. Angka tersebut menunjukkan bagaimana kreator mampu mengubah koneksi dengan audiens menjadi konversi nyata bagi pertumbuhan bisnis.

Jumlah kreator di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data TikTok menunjukkan, kreator yang termonetisasi melalui TikTok One tumbuh lebih dari 2.000 persen per tahun pada kuartal III 2025, menempatkan Indonesia sebagai komunitas kreator berkembang tercepat di dunia.

Pertumbuhan pesat ini tidak hanya dinikmati kreator besar. “Everyday creators” yang menampilkan konten autentik dan dekat dengan kehidupan sehari-hari kini memiliki peluang nyata untuk berkolaborasi dengan brand. Mereka menjadi mitra strategis yang mendorong penjualan, membangun kedekatan emosional, sekaligus membuka jalan bagi profesi kreator sebagai sumber penghidupan baru.

Autentisitas Konten Jadi Kunci Konversi

Riset TikTok menunjukkan bahwa autentisitas menjadi faktor utama efektivitas konten. Konsumen Indonesia lebih menghargai konten emosional dan apa adanya daripada visual yang sempurna.

Sebanyak 55 persen konsumen menilai konten lo-fi seperti live streaming, behind-the-scenes, atau demo produk sehari-hari paling autentik. Livestreaming bahkan dianggap paling nyata oleh 70 persen audiens karena memberikan bukti langsung dan pengalaman personal yang sulit ditandingi konten sinematik.

Konten autentik terbukti mendorong keputusan pembelian. Sebanyak 81 persen orang Indonesia mengaku tertarik membeli karena konten yang jujur, relevan, dan autentik, sementara 87 persen mengambil aksi setelah menonton konten autentik—angka tertinggi di Asia Pasifik.

Dampak nyata terlihat dalam strategi bisnis. Johnson’s Baby Indonesia memanfaatkan TikTok Market Scope untuk memahami perilaku ibu muda dan menggabungkan konten brand serta kreator. Hasilnya, pertimbangan audiens meningkat dua kali lipat, niat beli naik 8 persen, dan gross merchandise value (GMV) tumbuh 33 persen.

Konsumen Indonesia juga terbuka terhadap inovasi teknologi. Dua dari tiga pengguna ingin melihat konten berbasis AI asalkan tetap transparan, misalnya melalui label AI atau gaya bercerita khas kreator. Pengguna TikTok 1,5 kali lebih tertarik pada konten AI dibanding platform lain, menunjukkan teknologi dapat memperkuat autentisitas.

TikTok One dan Strategi Kolaborasi Efektif

Besarnya potensi ekonomi kreator mendorong perlunya kolaborasi efektif antara brand dan kreator. TikTok One hadir sebagai ekosistem yang memudahkan kolaborasi, mempercepat proses, dan menyediakan data wawasan kampanye secara transparan.

General Manager Global Business Solutions TikTok Indonesia, Kelly Umberfield, menjelaskan TikTok One dirancang untuk mempercepat proses dari menemukan kreator hingga eksekusi kampanye. Brand dapat lebih mudah menemukan kreator yang sesuai, mengatur alur kerja kampanye, dan memperluas jangkauan konten dengan fleksibel.

Sementara itu, kreator mendapatkan akses ke peluang kolaborasi lebih jelas, manajemen proyek yang sederhana, serta dukungan untuk meningkatkan kualitas konten. Pendekatan ini membantu membangun hubungan yang lebih berkelanjutan antara kreator dan brand.

TikTok dan Accenture juga memberikan rekomendasi tiga langkah untuk mendorong pertumbuhan bisnis melalui autentisitas. Pertama, memperluas suara brand lewat kolaborasi dengan berbagai tipe kreator dan konten lo-fi.

Kedua, memanfaatkan data perilaku untuk mengukur efektivitas konten di seluruh funnel pemasaran. Ketiga, mengadopsi pendekatan modular dan AI untuk menggandakan konten terbaik serta mempercepat produksi kampanye.

Fenomena ini menandai perubahan besar dalam lanskap ekonomi kreator di Indonesia. Kreator kini bukan hanya penghibur atau influencer, tetapi penggerak ekonomi digital yang mengubah interaksi sosial menjadi nilai komersial nyata.

Autentisitas, kolaborasi, dan penggunaan teknologi menjadi pilar penting yang memastikan kreator dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dengan strategi yang tepat, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kreator terbesar di Asia Pasifik pada 2030.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index