Hati-Hati! Ini 4 Makanan yang Tak Boleh Dimakan Bersama Mi Instan

Kamis, 09 Oktober 2025 | 11:10:57 WIB
Hati-Hati! Ini 4 Makanan yang Tak Boleh Dimakan Bersama Mi Instan

JAKARTA - Mi instan sering menjadi pilihan cepat ketika rasa lapar datang tiba-tiba. Hidangan ini mudah dibuat, murah, dan rasanya pun menggugah selera banyak orang dari berbagai kalangan.

Tak sedikit orang yang menyimpan stok mi instan di rumah sebagai makanan darurat. Dalam hitungan menit, sepiring mi hangat sudah siap disajikan tanpa perlu keahlian memasak khusus.

Namun, di balik kepraktisannya, mi instan bukanlah makanan yang sepenuhnya sehat. Kandungan bahan pengawet, garam, serta kalori di dalamnya cukup tinggi dan bisa berdampak buruk bagi tubuh bila dikonsumsi berlebihan.

Satu bungkus mi instan mengandung kadar natrium dan lemak yang tidak sedikit. Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko gangguan kesehatan pun bisa meningkat tanpa disadari.

Beberapa penelitian menyebutkan, konsumsi mi instan berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga sindrom metabolik. Masalah ini muncul karena kombinasi kandungan garam dan lemak jenuh yang tinggi dalam satu porsi.

Yang lebih jarang disadari, ada pula jenis makanan tertentu yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan mi instan. Kombinasi ini bisa memperparah dampak negatif dari mi instan terhadap tubuh.

4 Jenis Makanan yang Tak Dianjurkan Dikonsumsi Bersama Mi Instan

Setidaknya ada empat jenis makanan yang perlu dihindari saat makan mi instan. Menggabungkan makanan ini dengan mi justru membuat nilai gizinya semakin tidak seimbang.

1. Nasi

Makan mi instan dengan nasi memang terasa mengenyangkan. Banyak orang menganggap kombinasi ini bisa menambah energi, padahal keduanya adalah sumber karbohidrat utama.

Jika dikonsumsi bersamaan, tubuh akan menerima kelebihan asupan karbohidrat yang tidak diperlukan. Kelebihan ini akan disimpan sebagai lemak cadangan dan pada akhirnya bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat juga bisa meningkatkan risiko resistensi insulin. Karena itu, sebaiknya hindari makan mi instan bersama nasi agar asupan gizi tetap seimbang.

2. Kerupuk

Kebiasaan menambahkan kerupuk saat makan mi kuah sudah sangat umum di banyak tempat. Suara renyah dan sensasi gurihnya memang membuat makan jadi terasa lebih nikmat.

Namun, perpaduan kerupuk dan mi instan justru kurang baik untuk kesehatan. Kedua makanan ini sama-sama tinggi karbohidrat dan lemak, bahkan berpotensi mengandung MSG dalam jumlah besar.

Jika dikonsumsi terlalu sering, kombinasi tersebut bisa memicu kenaikan berat badan dan gangguan metabolik. Masalah ini bisa berkembang menjadi risiko jangka panjang seperti hipertensi atau diabetes.

3. Kornet dan Keju

Menu mi instan dengan tambahan kornet dan keju kini menjadi favorit banyak orang. Rasanya gurih dan creamy, apalagi jika disajikan panas-panas.

Namun, kornet dan keju termasuk makanan olahan yang tinggi lemak jenuh serta kalori. Kedua bahan ini juga mengandung sodium dalam jumlah besar yang dapat memperberat kerja ginjal.

Konsumsi mi instan bersama makanan olahan lain seperti sosis, bakso, dan nugget juga bisa memperburuk kondisi tubuh. Asupan kalori meningkat tajam dan risiko sindrom metabolik semakin besar.

Selain itu, konsumsi makanan olahan berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini berpotensi menurunkan daya tahan tubuh dan mempercepat penuaan sel.

4. Kecap Asin

Kecap asin sering ditambahkan pada mi kuah untuk memperkuat rasa. Sekilas memang terasa lebih sedap, tetapi kandungan sodium dalam kecap asin sangat tinggi.

Jika dicampur dengan mi instan yang juga sudah kaya garam, total kadar sodium bisa melampaui batas harian yang direkomendasikan. Hal ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Selain itu, konsumsi sodium berlebih juga dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan. Gejalanya bisa berupa rasa haus berlebihan, lemas, dan pusing setelah makan.

Alternatif Agar Mi Instan Tetap Lebih Sehat

Meski bukan makanan ideal, bukan berarti mi instan harus dihindari sepenuhnya. Dengan sedikit penyesuaian, Anda masih bisa menikmatinya tanpa mengorbankan kesehatan.

Cara paling sederhana adalah menambahkan bahan alami yang kaya nutrisi ke dalam mi instan. Sayuran seperti sawi, bayam, wortel, dan brokoli dapat menjadi pelengkap yang menambah vitamin serta serat.

Selain sayuran, telur juga bisa menjadi tambahan yang baik. Protein dari telur membantu menyeimbangkan kandungan karbohidrat dan sodium dari mi instan.

Jika ingin rasa gurih tanpa menambah garam, gunakan kaldu ayam atau kaldu sayur buatan sendiri. Hindari penggunaan kecap asin atau saus siap pakai karena kandungan sodiumnya tinggi.

Anda juga bisa mengurangi separuh bumbu mi instan untuk menekan kadar natrium. Rasanya memang sedikit berbeda, tetapi tubuh Anda akan lebih sehat dalam jangka panjang.

Kunci dari konsumsi mi instan adalah frekuensi dan porsi. Mi instan sebaiknya dikonsumsi sesekali saja, bukan menjadi makanan utama setiap hari.

Asupan nutrisi dari makanan segar tetap diperlukan agar tubuh mendapatkan vitamin, mineral, dan serat yang cukup. Pola makan seimbang akan membantu menjaga energi dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Selain itu, minum air putih yang cukup setelah makan mi instan juga penting untuk membantu tubuh mengolah kelebihan sodium. Hindari minuman bersoda atau manis karena bisa memperburuk efek garam.

Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, Anda tetap bisa menikmati mi instan tanpa rasa khawatir berlebihan. Menikmati makanan favorit boleh saja, asal dilakukan dengan cara yang bijak dan seimbang.

Mi instan memang tidak akan pernah lepas dari budaya makan cepat masa kini. Namun, kesadaran untuk memakannya dengan cara yang lebih sehat perlu terus dibangun agar kenikmatan tidak berubah menjadi risiko kesehatan.

Terkini