JAKARTA - Menjelang arus mudik Lebaran 1446 Hijriyah, Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan kesiapan seluruh fasilitas layanan kesehatan guna menjamin keselamatan dan kesehatan jutaan pemudik. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, menekankan pentingnya peran Kemenkes dalam menyiapkan posko kesehatan di berbagai titik strategis.
“Mudik Lebaran merupakan momen tahunan yang melibatkan mobilitas jutaan orang, maka, kesiapan layanan kesehatan menjadi aspek krusial dalam menjamin keselamatan dan kesehatan para pemudik,” ujar Netty dalam keterangannya, Sabtu, 29 Maret 2025.
Setiap tahun, arus mudik menjadi tantangan besar, baik dari segi transportasi maupun kesehatan. Kemenkes diminta memastikan posko kesehatan di rest area, terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan dapat beroperasi secara optimal.
“Selain itu, rumah sakit dan puskesmas harus siap menghadapi lonjakan pasien akibat kelelahan, dehidrasi, atau kondisi darurat lainnya,” kata Netty.
Netty juga menegaskan perlunya koordinasi antara Kemenkes, BPJS Kesehatan, dan fasilitas kesehatan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan medis secara optimal selama perjalanan mudik. Ia mengusulkan agar posko kesehatan yang didirikan beroperasi selama 24 jam dengan tenaga medis yang siaga penuh. Selain itu, penyediaan layanan telemedicine bagi pemudik yang membutuhkan konsultasi medis juga dinilai sangat penting.
“Kita memerlukan posko kesehatan yang beroperasi dengan tenaga medis siaga 24 jam, penyediaan layanan telemedicine bagi pemudik yang membutuhkan konsultasi medis, serta kesiapan obat dan alat kesehatan untuk menangani kasus darurat seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kelelahan,” katanya.
Lebih lanjut, Netty meminta adanya pemeriksaan kesehatan ketat bagi pengemudi kendaraan umum guna mencegah kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi tubuh yang tidak fit. Menurutnya, banyak kecelakaan terjadi akibat pengemudi yang kelelahan dan tidak dalam kondisi prima. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan berkala bagi pengemudi bus dan kendaraan umum lainnya harus menjadi prioritas utama.
Selain pemeriksaan kesehatan, edukasi kepada masyarakat mengenai pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta cara menjaga kebugaran selama perjalanan mudik juga menjadi aspek yang tidak kalah penting. Netty menekankan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan selama perjalanan panjang.
Di sisi lain, Netty juga menyoroti hak tenaga kesehatan yang bertugas selama periode mudik. Ia meminta agar Kemenkes dan pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan tenaga medis yang bekerja di lapangan. Menurutnya, para tenaga kesehatan harus mendapatkan hak mereka, termasuk tunjangan hari raya (THR), insentif tambahan, serta fasilitas kerja yang layak.
“Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam memberikan layanan selama mudik. Mereka harus mendapatkan apresiasi yang layak, baik dalam bentuk insentif maupun hak lainnya. Jangan sampai pengorbanan mereka di lapangan tidak dihargai dengan baik,” tegas Netty.
Persiapan layanan kesehatan selama mudik Lebaran tahun ini diharapkan dapat lebih maksimal dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dengan arus mudik yang diperkirakan meningkat, kesiapan dari sektor kesehatan menjadi elemen kunci dalam memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, diharapkan dapat bergerak cepat dan proaktif dalam memastikan seluruh fasilitas kesehatan dapat berjalan optimal guna memberikan layanan terbaik bagi para pemudik.